Circle Pertemanan Semakin Kecil Tanda Kamu Berada di Fase Kedewasaan

Agnes Marcella
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Binus yang senang berpikir dan menumpahkannya lewat tulisan.
Konten dari Pengguna
18 Desember 2020 7:23 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Agnes Marcella tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber; IDN Times.com
zoom-in-whitePerbesar
Sumber; IDN Times.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Memasuki usia dewasa merupakan tahapan mutlak yang akan dilalui setiap manusia di muka bumi ini. Lepas dari tahap usia remaja, bertemulah kita dengan tahap usia dewasa yang lebih serius dan fokus dengan tujuan hidup kita. Berbeda dengan usia remaja yang cenderung lebih santai dan masih banyak free time untuk bermain, menjajaki dunia percintaan, atau sekedar hura-hura. Proses tranformasi dari remaja hingga dewasa tentunya mengalami banyak perubahan, salah satunya adalah lingkungan pertemanan.
ADVERTISEMENT
Ketika masih remaja, tentunya kita memiliki banyak teman, senang dikelilingi banyak orang, senang untuk terlibat dalam pembicaraan receh yang cenderung basa-basi. Namun, semuanya berubah ketika kita beranjak dewasa, teman semakin sedikit, merasa lebih nyaman sendirian, tidak suka pembicaraan basa-basi, maunya langsung to the point saja. Bisa dibilang, semakin kita dewasa, memang diri kita semakin ingin fokus dengan diri sendiri dan memilih untuk lebih anti sosial, kecuali dalam urusan pekerjaan.
Teman-teman yang tadinya akrab dan lengket seperti lem, kini perlahan mulai menyingkir dan melupakanmu, tetapi tidak dengan yang real friend, mereka akan tetap bertahan di sampingmu, sementara teman yang sekedar ingin senangnya saja dan tidak tulus menjalani pertemanan, tentunya akan pergi dengan sendirinya. Tak heran circle pertemanan kita ketika beranjak dewasa semakin menyempit, karena alam pun akan menyeleksi dengan sendirinya, mana teman yang tulus dan mana teman yang hanya berpura-pura. Tak perlu merasa sedih jika merasa temanmu terus berkurang dan semakin sedikit, tak ada untungnya punya teman banyak kalau di belakangnya fake. Justru di usia dewasa ini yang kita butuhkan adalah teman yang benar-benar teman, tak perduli mau sedikit apa pun itu, teman tidak diukur dari banyak atau sedikitnya, yang terpenting adalah kualitas hubungan yang kamu miliki dengan temanmu. Pertahankan dan jaga mereka baik-baik, zaman sekarang sangat sulit mencari teman yang benar-benar tulus.
ADVERTISEMENT
Lucunya ketika teringat masa remaja dulu kalian terlihat akrab, tapi ketika beranjak dewasa, mereka hilang entah kemana, seperti saling tidak kenal. Apakah memori-memori indah hilang begitu saja tanpa ada kata pamit sekalipun? Bisa jadi, hal-hal seperti ini yang semakin melatih kedewasaanmu di usia mu yang tentunya sudah beranjak dewasa juga. Karena trauma akan pertemanan yang seumur jagung, kamu memilih untuk mengurung diri dan membatasi pertemanan, merasa lebih baik anti sosial. Hingga sendiri menjadi pilihan ternyaman saat ini.
Selain circle pertemananmu yang semakin kecil, keinginanmu untuk topik pembicaraan pun juga berubah, yang tadinya masih senang membicarakan hal-hal receh untuk basa-basi, sekarang lebih memilih pembicaraan yang berbobot saja ketika dewasa. Kamu memang lebih banyak fokus pada dirimu, mulai mengenal siapa dirimu sebenarnya, fokus mengejar karir, fokus mengejar cita-cita dan impian yang belum kesampaian, fokus dengan teman-teman dekatmu, dan lebih senang menggunakan free time untuk me time. Keadaan ini wajar dialami setiap manusia yang memasuki usia dewasa, jika belum merasakannya sekarang, perlahan tapi pasti fase-fase tersebut akan kamu lalui.
ADVERTISEMENT
Terima Perubahan
Memang terkadang, dibalik fase kedewasaan yang kita lalui, keinginan untuk memiliki teman banyak ada saja, perasaan iri terus muncul, tetapi ketika bertemu orang baru yang cenderung basa-basi, penghindaran dirimu terjadi lagi. Kita memang tidak bisa mengelak bahwa terkadang hati dan sikap kita berlawanan. Mulai sekarang, biasakan saja bersosialisasi dengan siapapun itu, tapi diikuti seleksi ya, pilih yang memang benar-benar baik dan tidak mendekatimu hanya karena ada maunya saja ya, yang seperti itu lebih baik ditinggalkan, hanya buang waktu saja. Sekali-kali bolehlah menghabiskan waktu bersama orang banyak, dengan teman-teman dekatmu, atau orang baru. Untuk pembicaraan hal-hal serius yang menyangkut privasi ada baiknya baru dibicarakan dengan circle pertemananmu saja, karena kamu telah mengenal mereka luar dalam dan pastinya mereka merupakan orang yang dapat dipercaya.
ADVERTISEMENT
Ingat, tak perlu berkecil hati melihat circle pertemanan orang lain yang lebih besar dan terlihat fun, bisa saja ia belum memasuki fase kedewasaan, atau bisa jadi circle pertemannya itu merupakan sekumpulan fake friend. Fokus saja pada duniamu, nikmati masa dewasamu, kejar impianmu, dan buat mereka yang rela meninggalkanmu menyesal dengan kesuksesanmu. Jangan pernah menyesali kesendirian yang kamu pilih, karena yang benar-benar sayang dan mengerti akan dirimu, ya hanya dirimu sendiri. Selamat memasuki fase kedewasaan!