Penerapan Building Information Modeling terhadap Kontinuitas Pembangunan

Agung Rahmat Hadia
Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Katolik Parahyangan
Konten dari Pengguna
7 September 2021 10:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Agung Rahmat Hadia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pemodelan konstruksi tiga dimensi. Kredit : Image by PIRO4D from Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pemodelan konstruksi tiga dimensi. Kredit : Image by PIRO4D from Pixabay
ADVERTISEMENT
Memasuki revolusi industri 4.0, perkembangan teknologi semakin banyak dirasakan, salah satu satunya dalam bidang konstruksi. Kini, para pelaku bidang konstruksi banyak menerapkan penggunaan Building Information Modeling (BIM) dengan tujuan mempermudah dan mempercepat pembangunan suatu konstruksi. BIM merupakan suatu sistem atau metode pengerjaan perencanaan, pelaksanaan, dan operasional di bidang AEC (Architecture, Engineering, dan Construction), sistem ini mampu mentransformasi suatu data atau informasi menjadi model 3 dimensi.
ADVERTISEMENT
Jika kita melihat metode konvensional yang dipakai dalam bidang konstruksi beberapa tahun kebelakang, banyak mengalami kerugian terutama dalam pekerjaan pelaksanaan dan operasional, hal itu terjadi karena tidak ada sistem atau wadah yang bisa menyediakan kebutuhan tersebut dalam satu tempat yang sama. Beberapa kasus yang sering terjadi yaitu pembelian material yang tidak tepat sasaran, keterlambatan waktu proyek, dan adanya pengulangan pekerjaan.
Penerapan sistem BIM dapat menanggulangi segala kerugian atau kesalahan yang sering terjadi pada sistem konvensional, seperti contohnya, BIM dapat menganalisis perbandingan struktur, perancangan model 3 dimensi suatu bangunan secara tepat, dan dapat menjalankan fungsi manajemen konstruksi seperti perhitungan kebutuhan material, kebutuhan Rancangan Anggaran Biaya (RAB), penjadwalan, dan metode pekerjaan yang akan dipakai. BIM mempermudah dan menjamin akurasi presisi data bagi para pelaku industri konstruksi.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari segala kelebihan yang dimiliki oleh sistem BIM, hal ini menjadi bumerang tersendiri bagi para pelaku konstruksi karena kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni untuk menguasai hal tersebut. Pembangunan SDM harus dijadikan fokus utama dengan tujuan pada revolusi industri 4.0 ini, kemajuan teknologi berbanding lurus dengan keterampilan para teknisi yang bekerja di bidang terkait.
Penerapan BIM dalam kegiatan konstruksi merupakan salah satu cara bagi kita untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi revolusi industri 4.0. Dalam upaya penyesuaian diri di era digitalisasi konstruksi, sistem BIM dengan model 3 dimensinya akan sangat membantu dalam penanganan perencanaan, pelaksanaan dan operasional kegiatan industri konstruksi.