Garuda Melangkah ke Asia

Agus Siswanto
Guru Sejarah SMAN 5 Magelang.
Konten dari Pengguna
15 Juni 2022 16:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Agus Siswanto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Garuda menggilas Nepal 7 - 0 tanpa balas. (sumber: PSSI via kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Garuda menggilas Nepal 7 - 0 tanpa balas. (sumber: PSSI via kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Senyum penggemar sepak bola di tanah air saat ini pasti tengah mengembang dengan begitu lebar. Penyebabnya tentu saja adalah kabar baik kepastian Garuda yang menapakkan kakinya pada gelaran Piala Asia 2023, yang entah akan diadakan di mana nanti.
ADVERTISEMENT
Kesuksesan ini ditandai dengan keberhasilan anak asuh Shin Tae-yong membekap tim non unggulan dengan skor telah 7 – 0. Kemenangan atas Nepal membuat Garuda berada pada posisi runner up grup, di mana 5 runner up grup berhak melenggang ke final Piala Asia 2023.
Kesuksesan ini pun secara tidak langsung membungkam komentar miring atas kinerja Shin Tae-yong dalam karir kepelatihannya di Indonesia. Hasil seri dalam FIFA Matchday melawan Bangladesh, membuat publik sepak bola tanah air ketar-ketir dengan peluang Garuda pada babak kualifikasi Piala Asia 2023.
Demikian pula dengan persembahan medali perunggu dalam perhelatan SEA Games 2021, tetap dianggap bukan prestasi gemilang. Permasalahannya, publik lebih mengharapkan medali emas sebagai persembahan, sesuai janji Shin Tae-yong untuk menapak di babak final.
ADVERTISEMENT
Segala hujatan itu seketika berubah menjadi pujian, saat Garuda dengan gagah berani menundukkan tim tuan rumah, Kuwait dengan skor 2 – 1. Sebuah kemenangan yang jauh dari ekspetasi siapa pun. Pertama, Kuwait adalah tim yang bertindak sebagai tuan rumah. Dan biasanya posisi ini banyak memberikan keuntungan.
Faktor kedua, Garuda selama ini selalu mengalami kesulitan saat menghadapi tim-tim dari Asia Barat, termasuk Kuwait di dalamnya. Postur dan prestasi mereka selalu membuat kita silau. Sehingga saat harus berangkat ke Kuwait City, publik sepak bola tanah air tidak berharap banyak. Satu-satunya peluan hanya menduduki peringkat ketiga grup.
Ternyata kemenangan inilah yang menjadi kunci sukses Garuda. Kemenangan ini memberikan rasa nyaman pada Garuda, sebab secara hitung-hitungan Nepal dapat dikalahkan, sehingga nilai 6 sudah pasti ada dalam genggaman.
ADVERTISEMENT
Satu-satunya ancaman sekaligus kekhawatiran justru terjadi saat laga Kuwait – Yordania akan dihelat. Kekhawatiran akan terjadi ‘main mata’ antar kedua tim bisa membuat Garuda terlempar dari kesempatan berlaga di babak final Piala Asia 2023. Namun untunglah Yordania bermain normal. Dengan keperkasaannya, mereka mengalahkan Kuwait dengan skor telah 3 – 0.
Kabar kemenangan ini membuat langkah Garuda semakin ringan. Sebab hanya dengan hasil seri, Garuda sudah memduduki posisi runner up. Namun jika hanya seri, posisi ini belum sepenuhnya aman. Kemenanganlah yang harus didapat. Dan hasilnya, Fahrudin dan kawan-kawan melibas Nepal dengan skor 7 – 0.
Satu poin penting dalam laga-laga ini adalah bangkitnya mental Garuda. Dalam beberapa laga, tampak bahwa Garuda tidak lagi inferior terhadap tim-tim dari Arab. Terbukti kemenangan maupun skor kekalahan tipis dari Yordania, menunjukkan bahwa Garuda mampu menghadapi tim-tim yang semula selalu menjadi momok kita.
ADVERTISEMENT
Lembah Tidar, 15 Juni 2022