Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Jejak Shin Tae-yong dan Diplomasi Sepak Bola Indonesia
30 Januari 2025 14:31 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Agustina Rahmawati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebagai pelatih tim nasional, Shin Tae-yong (STY) tidak hanya menjadi figur transformasi di bidang olahraga, tetapi juga membawa pengaruh signifikan dalam membangun citra internasional Indonesia melalui sepak bola. Kiprah STY memberikan banyak pelajaran berharga, tidak hanya dalam konteks olahraga, tetapi juga dalam perspektif hubungan internasional (HI).
ADVERTISEMENT
Diplomasi Sepak Bola dan Branding Nasional
Sepak bola sering kali menjadi alat diplomasi yang ampuh. Indonesia, melalui pencapaian yang diraih di era STY, telah memperbaiki citra internasionalnya. Peningkatan peringkat FIFA dari 173 ke 127 mencerminkan kemajuan nyata dalam kancah global, yang sekaligus memperkuat soft power Indonesia. Soft power, sebagaimana diungkapkan oleh Joseph Nye, menitikberatkan pada kemampuan untuk memengaruhi pihak lain melalui daya tarik budaya, nilai-nilai, dan prestasi.
Sebagai negara berkembang, Indonesia menghadapi tantangan dalam memanfaatkan olahraga sebagai alat diplomasi. Namun, pencapaian STY di berbagai ajang, seperti Piala AFF 2020 dan kemajuan dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026, menunjukkan bagaimana sepak bola dapat memperkuat posisi Indonesia di tingkat internasional. Kemenangan-kemenangan ini menciptakan narasi baru bahwa Indonesia bukan sekadar partisipan, tetapi juga kompetitor serius di Asia Tenggara dan Asia.
ADVERTISEMENT
Profesionalisme dan Globalisasi Sepak Bola
Salah satu hal yang menonjol dari era STY adalah pendekatan profesional dalam melatih pemain. Dengan latar belakang sebagai pelatih tim Korea Selatan di Piala Dunia 2018, STY membawa standar global ke dalam pelatihan Timnas Indonesia. Pengadopsian metode pelatihan yang lebih modern dan fokus pada pengembangan pemain muda menciptakan dampak jangka panjang bagi sepak bola nasional.
Dalam konteks HI, hal ini mencerminkan bagaimana globalisasi memungkinkan transfer pengetahuan dan teknologi antarnegara. Kemampuan STY untuk membawa pengalaman internasionalnya ke Indonesia menunjukkan pentingnya kolaborasi lintas budaya dalam meningkatkan kualitas domestik. Kolaborasi ini juga menjadi wujud nyata dari konsep interdependensi global.
Pengaruh pada Stabilitas Kawasan
Prestasi sepak bola sering kali dikaitkan dengan stabilitas kawasan. Rivalitas antara negara-negara di Asia Tenggara, seperti Indonesia, Thailand, dan Vietnam, sering mencerminkan dinamika politik dan ekonomi kawasan tersebut. Di bawah asuhan STY, Timnas Indonesia berhasil mencatatkan kemenangan penting melawan rival-rival tradisionalnya, menciptakan semangat persatuan di dalam negeri dan memperkuat hubungan antarbangsa.
ADVERTISEMENT
Namun, peningkatan performa Indonesia juga berpotensi menciptakan rivalitas baru yang, jika tidak dikelola dengan baik, dapat memengaruhi harmoni regional. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan federasi sepak bola untuk memastikan bahwa kompetisi tetap berada dalam koridor sportivitas.
Refleksi
Keberhasilan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia adalah bukti nyata bagaimana olahraga dapat menjadi alat diplomasi dan pembangunan bangsa. Dalam perspektif HI, era STY mengajarkan pentingnya investasi dalam soft power melalui sektor non-tradisional seperti olahraga. Citra Indonesia yang lebih positif di kancah global memberikan momentum bagi negara ini untuk terus memperkuat perannya di tingkat internasional.
Ke depan, tantangan bagi Indonesia adalah memastikan keberlanjutan dari perubahan positif ini. Perlu ada strategi yang holistik, termasuk pengembangan infrastruktur sepak bola, peningkatan kompetisi domestik, dan penguatan diplomasi olahraga sebagai bagian dari kebijakan luar negeri. Dengan langkah ini, sepak bola tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga alat untuk membangun perdamaian, persahabatan, dan pengaruh global yang berkelanjutan.
ADVERTISEMENT