Fungsi Filsafat dalam Manajemen Pendidikan

Ahmad Rafah
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Program Studi Manajemen Pendidikan.
Konten dari Pengguna
27 November 2022 16:34 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ahmad Rafah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi peserta pidik bertanya di dalam kelas
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi peserta pidik bertanya di dalam kelas
ADVERTISEMENT
Filsafat disebut sebagai “Mother Of Science”, induk dari semua pengetahuan. Karena semua pengetahuan yang ada dan masih kita pelajari sampai saat ini merupakan cabang yang berawal dari filsafat yang kita maksud. Pengertian filsafat diambil dari kata philo dan sophia, philo artinya cinta dan shopia artinya kebijaksanaan. Jadi secara harfiah, filsafat berarti cinta akan kebijaksanaan. Maksud bijak di sini adalah mampu berpikir dengan nalar dan akal sehat.
ADVERTISEMENT
Menurut W.J.S Poerwadarminta, filsafat merupakan pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai sebab-sebab, asas-asas hukum dan sebagainya daripada segala yang ada dalam alam semesta ataupun mengetahui kebenaran dan arti "adanya" sesuatu. Filsafat juga diartikan sebagai kesadaran, kedewasaan, dan berpikir mendalam tentang segala sesuatu, dan ingin melihat semua hubungan dengan perspektif yang menyeluruh dan inklusif.
Berbicara mengenai filsafat, tentu tidak lepas dari yang namanya pendidikan. Merujuk dari KBBI, Pendidikan adalah proses mengubah sikap dan tata laku seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara, perbuatan mendidik.
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 dengan jelas dinyatakan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, karakter, kecerdasan, budi pekerti luhur, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.
ADVERTISEMENT
Jika kita perhatikan, tidak ada yang salah dengan definisi di atas. Sepertinya kita semua setuju. Namun, yang harus kita cermati adalah apakah pendidikan kita sudah berkualitas?
Jika kita melihat bangsa yang maju, mereka tidak lepas dari pendidikan yang berkualitas. Itu artinya, pendidikan sangat menentukan masa depan dan kualitas suatu bangsa. Pendidikan yang ideal adalah ketika pendidik dan peserta didik memiliki intelektual, emosional, dan spiritual yang setara. Oleh karena itu, Pendidikan harus mempunyai landasan filosofis.
Filsafat dan pendidikan berjalan beriringan, saling mengisi satu sama lain. Masing-masing adalah sarana dan tujuan, baik proses maupun produk. Karena filsafat melatih kita untuk berpikir secara konseptual (mendasar), tetapi faktanya banyak peserta didik di Indonesia yang tidak bisa berpikir secara konseptual dan abstrak.
ADVERTISEMENT
Masalah-masalah yang dihadapi pendidikan bukan hanya menyangkut pelaksanaan pendidikan, tetapi juga masalah yang lebih dalam dan kompleks. Filsafat dan pendidikan masing-masing memiliki alat yang sama, yakni pencarian, yang akan mengantarkan seseorang pada kebijaksanaan. Filsafat hadir untuk mengoreksi dan memberi solusi dari masalah-masalah yang dihadapi pendidikan.
Ada beberapa fungsi filsafat pendidikan bagi calon pendidik dan bagi pendidik, antara lain:
1. Memberikan wawasan yang bersifat menyeluruh mengenai hakikat pendidikan.
2. Menjadi asumsi bagi praktik pendidikan.
3. Memberikan pedoman ke mana pendidikan seharusnya diarahkan yang dirumuskan dalam tujuan pendidikan.
4. Membangun sikap kritis dan kemandirian intelektual di tengah-tengah teori pendidikan dan praktik pendidikan yang ada atau sedang berlangsung. (ER Rachlan, 2019)
Filsafat pendidikan mempelajari berbagai macam permasalahan pendidikan secara menyeluruh dan mendasar. Karena filsafat memberikan pengetahuan yang bersifat menyeluruh tentang hakikat pendidikan. Oleh karena itu, pendidikan sudah seharusnya dikelola dengan efektif juga efisien. Disinilah peran manajemen dalam pendidikan diperlukan.
ADVERTISEMENT
Manajemen pendidikan merupakan seni dalam mengelola suatu lembaga pendidikan. Dengan menggunakan ilmu dan teori yang ada dalam manajemen, diharapkan dalam penyelenggaraannya dapat berjalan dengan baik. Namun, nyatanya tidak semua permasalahan di lembaga pendidikan dapat diselesaikan dengan baik walaupun dengan bantuan teori manajemen.
Oleh karena itu, diperlukan pendekatan filosofis terkait permasalahan tersebut untuk mencari jalan keluarnya. Karena masalah pendidikan juga masalah filsafat itu sendiri. Filsafat menjadi metode dan kaidah baru yang bisa diimplementasikan dalam manajemen pendidikan agar proses dan pelaksanaan pendidikan dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
Manajemen pendidikan harus mengacu pada filsafat ilmu yang memiliki 3 aspek utama, yang pertama ada ontologi (mempelajari keberadaan sesuatu yang esensial), yang kedua ada epistemologi (teori pengetahuan, asal mula, metode, cara) dan yang ketiga ada aksiologi (membahas hakikat nilai suatu pengetahuan). Lalu bagaimana penerapannya dalam manajemen pendidikan?
ADVERTISEMENT
Ontologi dalam pendidikan menguji kita untuk memahami, mengapa pendidikan ada dan harus kita jalani, mengapa harus ada manajemen pendidikan. Ontologi harus menjawab terkait perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan dalam manajemen pendidikan. Manusia yang utuh sebagai objek material pendidikan, harus bertanya-tanya dan menjangkau itu semua. Dengan begitu, landasan dan tujuan pendidikan menjadi kuat.
Epistemologi dalam pendidikan menjelaskan terkait pelaksanaan dan proses pendidikan. Bagaimana metode, cara, atau kaidah apa yang baik dalam kurikulum, bagaimana cara agar ilmu tersampaikan dengan baik untuk peserta didik. Hal ini menjadi fokus utama epistemologi dalam mencapai pendidikan yang berkualitas.
Aksiologi dalam pendidikan memberikan kita pandangan tentang nilai-nilai (value) yang bermanfaat bagi peserta didik dan pendidik. Produk dari pendidikan haruslah mempunyai nilai-nilai pengetahuan yang bukan hanya bisa dinikmati oleh peserta didik dan pendidik, tetapi juga bagi lingkungan sekitar, dan yang terpenting demi kemajuan bangsa dan negara ini.
ADVERTISEMENT
Dengan menerapkan aspek filsafat dalam manajemen pendidikan, diharapkan bagi semua komponen yang ada di dalam lembaga pendidikan dapat lebih arif dan bijaksana dalam mengelola, dalam hal ini manajemen pendidikan. Sehingga, pendidikan menjadi efektif dan efisien.