Konten dari Pengguna

Beban Kurikulum Membuat Siswa Indonesia Stres dan Sulit Berprestasi

Ahmad Syafii
Kuliah: uin syarif hidayatullah jakarta Jurusan: Manajemen Pendidikan
22 November 2024 17:19 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ahmad Syafii tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kurikulum pendidikan di Indonesia sering kali dianggap terlalu berat, mengakibatkan stres di kalangan siswa. Dengan penekanan pada ujian nasional dan kompetisi akademis, banyak siswa merasa tertekan untuk mencapai standar yang tinggi. Artikel ini akan membahas penyebab stres di kalangan siswa, dampak terhadap prestasi, serta solusi yang dapat diterapkan. Berikut beberapa poin penyebab Stres pada siswa :
Foto Siswa Mi Alhidayah Cipayung Depok. Sedang Belajar matematika yang sudah menerapkan kurikulum merdeka. Sudah selayaknya untuk menuju Indonesia emas kurikulum merdeka menjadi hal yang efektif untuk para siswa. Foto: Dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Foto Siswa Mi Alhidayah Cipayung Depok. Sedang Belajar matematika yang sudah menerapkan kurikulum merdeka. Sudah selayaknya untuk menuju Indonesia emas kurikulum merdeka menjadi hal yang efektif untuk para siswa. Foto: Dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

Dampak Terhadap Prestasi dan Solusi

Stres yang berkepanjangan dapat mengganggu konsentrasi, mengurangi motivasi, dan menyebabkan masalah kesehatan mental, seperti kecemasan dan depresi. Akibatnya, meskipun siswa belajar dengan keras, mereka mungkin tidak akan mencapai prestasi yang diharapkan. Hasil survei Indonesia-national Adolecents Mental Health Survey (I-NAMHS) tahun 2022, menunjukkan bahwa 1 dari 3 remaja di Indonesia (34,8%) mengalami kesehatan mental dalam 12 bulan terakhir.ini menunjukkan bahwa tingkat kecemasan di kalangan siswa Indonesia meningkat, sejalan dengan penurunan minat belajar. oleh karena itu perlu solusi yang dapat menyelesaikan masalah stres yang terjadi di kalangan siswa. berikut beberapa poin penting:
Foto Siswa Smp Arrahmahmaniyah yang sedang mengikuti Pelajaran Pada sore hari. ini sudah pas mengingat untuk mendapatkan prestasi yang mengesankan perlu adanya pembelajaran ekstra. Foto: Dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Stres yang dialami siswa di Indonesia merupakan akibat dari beban kurikulum yang berat merupakan isu yang perlu ditangani secara serius. Dengan reformasi kurikulum, pendekatan pembelajaran yang lebih beragam, dukungan psikologis, pendidikan untuk orang tua, dan fokus pada kesehatan mental, diharapkan siswa dapat belajar dalam lingkungan yang lebih sehat dan mendukung. Hanya dengan cara ini kita bisa meningkatkan prestasi akademis siswa tanpa mengorbankan kesehatan mental mereka.
Refrensi
Suharti, E. (2021). Kesehatan Mental dan Pendidikan: Tinjauan terhadap Siswa di Indonesia. Jurnal Pendidikan dan Kesehatan
Dewi, N. (2022). Beban Kurikulum dan Dampaknya terhadap Kesehatan Mental Siswa. Jurnal Psikologi Pendidikan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2020). Laporan Tahunan tentang Pendidikan di Indonesia
ADVERTISEMENT
https://lmsspada.kemdikbud.go.id/mod/page/view.php?id=82878
https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2021/02/kemendikbud-tiadakan-ujian-nasional-2021
Syahrani, K., Bahari, Y., & Rustiyarso. (2015). Analisis faktor orang tua penyebab rendahnya motivasi belajar pada mata pelajaran sosiologi di sma. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran.