Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Hospital Tourism membuat Layanan Gizi Halal bukan Sekadar Tren!
9 Mei 2025 16:03 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Aine Artalia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia, sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi utama hospital tourism. Salah satu faktor penting dalam menarik pasien domestik maupun internasional adalah tersedianya layanan gizi halal di rumah sakit. Sertifikasi halal pada instalasi gizi bukan hanya soal kepatuhan terhadap syariat, melainkan juga menjadi nilai tambah dalam industri pariwisata kesehatan.
ADVERTISEMENT
Pentingnya Layanan Gizi Halal di Rumah Sakit
Layanan gizi halal memastikan bahwa makanan yang diberikan kepada pasien memenuhi standar kehalalan yang telah ditetapkan oleh otoritas, seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).
Dengan makanan yang terjamin halal, rumah sakit menunjukkan komitmen mereka terhadap keamanan pangan, kenyamanan spiritual, dan pelayanan pasien berbasis nilai budaya.
Di tengah upaya pemerintah untuk mendorong sertifikasi halal melalui program Wajib Halal Oktober 2024, layanan gizi halal menjadi keharusan strategis, terutama bagi rumah sakit yang ingin menembus pasar wisata medis global.
Hubungan Layanan Gizi Halal dan Hospital Tourism
Hospital tourism atau wisata medis menggabungkan layanan kesehatan berkualitas dengan sektor pariwisata. Pasien, khususnya dari negara-negara dengan mayoritas Muslim seperti Malaysia, Brunei, dan negara-negara Timur Tengah, akan mempertimbangkan aspek halal dalam memilih fasilitas medis di luar negeri.
ADVERTISEMENT
Ketersediaan layanan gizi halal menjadi salah satu faktor kunci dalam keputusan pasien. Rumah sakit yang menawarkan makanan halal selama masa perawatan lebih menarik bagi pasien Muslim karena memberikan rasa aman, nyaman, dan kepercayaan yang tinggi terhadap pelayanan rumah sakit.
Selain itu, promosi layanan gizi halal juga bisa menjadi daya tarik tambahan untuk paket hospital tourism, contoh:
• Paket perawatan jantung + makanan halal premium.
• Paket maternity + layanan gizi halal untuk ibu dan bayi.
• Rehabilitasi pascaoperasi + diet halal personalisasi.
Semua ini meningkatkan nilai jual rumah sakit dalam persaingan internasional.
Tantangan dan Peluang Rumah Sakit di Indonesia
Meskipun potensinya besar, belum banyak rumah sakit di Indonesia yang memiliki sertifikat halal untuk layanan gizi. Berdasarkan data terakhir, hanya sebagian kecil rumah sakit yang sudah tersertifikasi, seperti RS Islam Sultan Agung Semarang dan RS PKU Muhammadiyah Gamping, seperti yang dilakukan oleh penulis pada tanggal 26 April 2025 yang lalu mendapatkan kesempatan untuk melakukan field studi teaching ke RS PKU Muhammadiyah Gamping dan cocok untuk dijadikan rekomendasi rumah sakit dengan layanan gizi halalnya.
Padahal, dengan meningkatnya permintaan akan layanan medis berbasis syariah, rumah sakit yang cepat beradaptasi akan mendapatkan keunggulan kompetitif.
ADVERTISEMENT
Bagi rumah sakit, memperoleh sertifikasi halal untuk instalasi gizi bukan sekadar memenuhi regulasi, tetapi juga membuka peluang besar untuk:
• Menarik wisatawan medis Muslim global.
• Meningkatkan citra rumah sakit di mata masyarakat.
• Menjadi pilihan utama dalam layanan kesehatan berbasis syariah.
Kesimpulan
Di era hospital tourism yang semakin kompetitif, layanan gizi halal menjadi elemen penting yang tidak bisa diabaikan. Rumah sakit di Indonesia yang mengadopsi layanan ini lebih cepat akan berpeluang besar untuk meraih pasar wisata medis, memperkuat branding, dan meningkatkan kepercayaan pasien dari seluruh dunia. Investasi pada layanan gizi halal hari ini adalah langkah strategis untuk masa depan hospital tourism Indonesia yang lebih gemilang.
Aine Artalia
Penulis adalah mahasiswa Program Studi Magister Administrasi Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
ADVERTISEMENT