Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Infeksi dan Digitalisasi, Berkaitan kah?
21 November 2024 16:15 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Aine Artalia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
oleh: Aine Artalia
ADVERTISEMENT
Sebuah studi yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Islam (RSUI) Harapan Anda Tegal menyoroti pentingnya sistem informasi dalam surveilans PPI. Penelitian ini menunjukkan bahwa sistem informasi surveilans mencakup pemantauan pemasangan intravaskuler, ventilator, kateter urin, dan tindakan pencegahan lainnya. Dengan adanya sistem informasi yang terstruktur, rumah sakit dapat mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis data terkait kejadian infeksi, jenis mikroorganisme penyebab, faktor risiko, serta tindakan pencegahan yang telah dilakukan. Hal ini memungkinkan tim PPI untuk mengidentifikasi tren, pola penyebaran infeksi, dan faktor risiko dengan lebih tepat, sehingga strategi pencegahan dapat dirancang secara efektif (dspace.uii.ac.id).
ADVERTISEMENT
Contohnya, jika data menunjukkan peningkatan kasus infeksi saluran pernapasan, tim PPI bisa meningkatkan frekuensi pembersihan lingkungan serta menekankan pentingnya penggunaan masker. "Ini adalah langkah yang sangat penting," tambahnya.
Lebih jauh, digitalisasi PPI dapat meningkatkan kolaborasi antar berbagai pihak, seperti petugas kesehatan, epidemiolog, dan manajemen rumah sakit secara real time, informasi terkait pasien dan situasi kesehatan dapat dibagikan dengan cepat dan akurat. Dengan adanya platform yang sama, semua pihak dapat mengakses informasi secara real-time dan bekerja sama mencari solusi terbaik dalam pengendalian infeksi.
Kesimpulannya, penerapan sistem informasi dalam PPI di rumah sakit merupakan langkah penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Rumah sakit yang tidak mengadopsi sistem ini akan kesulitan bersaing dan tidak mampu memenuhi standar pelayanan kesehatan yang terus berkembang.
ADVERTISEMENT