Selain Pisang Ijo, Ini 6 Makanan khas Bugis Makassar Berbahan Dasar Pisang

Aini Firlana
Mahasiswa Teknologi Pangan Institute Teknologi Telkom Purwokerto
Konten dari Pengguna
15 Januari 2023 15:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aini Firlana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pisang ijo source:https://www.shutterstock.com/id/image-photo/es-pisang-ijo-traditional-iced-dessert-1361499674
zoom-in-whitePerbesar
Pisang ijo source:https://www.shutterstock.com/id/image-photo/es-pisang-ijo-traditional-iced-dessert-1361499674
ADVERTISEMENT
Es pisang ijo adalah kudapan tradisional khas suku Bugis Makassar, Sulawesi Selatan, yang sudah sangat populer. Bahkan saat ini hampir tidak sulit untuk mendapatkan es pisang ijo di kota-kota diluar Makassar ataupun diluar pulau Sulawesi.
ADVERTISEMENT
Ternyata masih banyak makanan tradisional khas suku Bugis Makassar yang berbahan dasar pisang yang tak kalah enak dari es pisang ijo. Namun secara kepopulerannya masih jarang diketahui masyarakat di luar suku Bugis.
Berikut enam di antaranya kue tradisional Bugis yang berbahan dasar pisang selain es pisang ijo.

1. Barongko Pisang

Barongko PIsang Source:https://www.shutterstock.com/id/image-photo/barongko-cake-typical-makassar-south-sulawesi-2202658121
Barongko adalah kudapan manis yang mudah dibuat dengan menghaluskan pisang yang dicampur dengan bahan lain seperti susu, telur, dan santan. Kemudian dibungkus dengan daun pisang dan dikukus. Kudapan ini umumnya menggunakan pisang raja yang sudah masak/matang, jadi lebih manis saat diolah. Barongko ini akan lebih nikmat jika disantap dalam keadaan dingin.

2. Pallu Butung

Palu Butung Source:https://www.shutterstock.com/id/image-photo/pallu-butung-typical-food-south-sulawesi-1718097478
Pallu butung secara penyajian hampir serupa dengan Es Pisang ijo, yaitu menggunakan bubur sumsum dan sirup merah. Yang membedakan di antara keduanya adalah pada pisang yang digunakan, pallu butung menggunakan pisang tanpa lapisan kulit seperti pada es pisang ijo.
ADVERTISEMENT
Umumnya pallu butung menggunakan pisang raja dan es pisang ijo menggunakan pisang kepok. Seperti namanya es pisang ijo menggunakan es batu saat disajikan, tetapi pallu butung seringnya disajikan hangat, tetapi tidak menutup kemungkinan jika menambahkan es batu saat menyantap pallu butung.
3. Bandang-bandang
Bandang-bandang adalah kue Bugis yang berbahan dasar pisang, di mana pisang dibungkus dengan adonan yang terbuat dari campuran tepung beras, sedikit tepung kanji, santan dan gula pasir, kemudian dikukus.
Ada dua jenis kue bandang. Pertama adalah bandang-bandang di mana adonan dibungkus daun pisang, kue ini serupa dengan jajanan tradisional di pulau jawa yaitu nagasari. Kedua, bandang lojo di mana adonan tidak dibungkus daun pisang tetapi ditaburi dengan kelapa parut.
ADVERTISEMENT

4. Pisang Epe

Pisang epe source:https://www.shutterstock.com/id/image-photo/indonesian-traditional-food-delicacy-pisang-epe-1143751916
Kudapan ini umumnya menggunakan pisang kapok yang masih mengkal atau setengah tua. Proses pengolahannya dengan mengupas pisang, kemudian dibakar dan dijepit menggunakan alat khusus yang terbuat dari kayu, sehingga pisang tersebut menjadi pipih atau gepeng.
Pisang epe disajikan dengan gula aren yang telah dicairkan, namun seiring berkembangnya jaman saat ini telah banyak topping yang ditambahkan pada penyajian pisang epe seperti keju, hingga nangka dan durian.

5. Sanggara Talemmek

Sanggara dalam bahasa Bugis berarti pisang goreng. Kudapan yang berbahan dasar pisang raja yang sudah benar-benar matang ini sering juga disebut dengan sanggara balanda. Konon makanan ini ada sejak zaman Belanda.
Kudapan ini menggunakan tambahan keju di atasnya, di mana pisang yang sebelumnya digoreng kemudian dibelah tengahnya, diisi mentega, gula pasir, taburan kacang yang telah disangrai dan dicacah untuk menyesuaikan selera masyarakat lokal.
ADVERTISEMENT
Pemilihan pisang raja yang telah benar-benar matang bukan tanpa alasan, tetapi karena pisang tersebut mengandung gula yang lebih tinggi, jadi ada proses karamelisasi saat digoreng.
6. Sanggara Peppe
Pemilihan pisang untuk membuat sanggara peppe ini adalah pisang kepok yang masih mentah. Jadi pisang yang dipilih adalah pisang yang sudah tua tapi belum matang, bukan pisang muda.
Peppe dalam bahasa Bugis berarti digeprek. Jadi pisang yang sebelumnya sudah dibumbui garam dan bawang putih, digoreng kemudian digeprek sampai pipih lalu digoreng kembali hingga luarnya garing.
Yang membuat jajanan ini unik adalah menyantap pisangnya menggunakan sambal tomat atau sambal terasi. Para penyuka pedas pasti menggemari makanan ini.