Konten dari Pengguna

Perpustakaan Cerdas sebagai Rumah Literasi Bangsa

Aini Najwan Ramadhani
Mahasiswi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Manajemen Pendidikan yang sedang menempuh pendidikan S1 dalam bidang pendidikan keguruan.
8 Mei 2025 15:49 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aini Najwan Ramadhani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Perpustakaan, Sumber: freepik.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Perpustakaan, Sumber: freepik.com
ADVERTISEMENT
Perpustakaan sering kali dianggap sebagai gudang buku semata, padahal peranannya jauh lebih luas dan mendalam. Perpustakaan adalah pusat pengetahuan, ruang tumbuhnya imajinasi, dan rumah bagi literasi. Di tengah era digital yang semakin maju, perpustakaan tetap menjadi tempat yang relevan dalam membangun budaya literasi masyarakat.
ADVERTISEMENT
Literasi adalah fondasi utama dalam membangun bangsa yang maju. Dengan ini Perpustakaan cerdas dapat memainkan perannya dalam meningkatkan kualitas literasi ini dengan menyediakan sumber belajar yang relevan dan pelatihan keterampilan abad 21 (OECD, 2019). Dan menekankan pentingnya transformasi perpustakaan dalam mendukung program Merdeka Belajar, di mana proses pembelajaran lebih fleksibel, berbasis minat, dan memanfaatkan teknologi (Kemendikbudristek, 2023).
Di era digital ini, peran perpustakaan tidak lagi sekadar tempat menyimpan buku, tetapi telah bertransformasi menjadi pusat belajar yang dinamis. Konsep perpustakaan cerdas (smart library) hadir sebagai solusi, menggabungkan teknologi informasi dengan pelayanan literasi untuk membentuk masyarakat yang kritis.
Perpustakaan cerdas mengusung prinsip inklusivitas, aksesibilitas, dan inovasi. Dengan memanfaatkan teknologi digital, perpustakaan kini dapat menyediakan koleksi elektronik (e-book), jurnal, hingga layanan peminjaman daring. Inisiatif seperti Perpustakaan Nasional Digital (iPusnas) telah membuka akses literasi lebih luas bagi masyarakat Indonesia, tanpa batas ruang dan waktu (Sumber: Perpusnas RI, 2022).
ADVERTISEMENT
Berikut beberapa inovasi perpustakaan cerdas yang sedang dikembangkan di Indonesia sebagai upaya meningkatkan literasi dan akses informasi masyarakat:
1. Pojok Baca Digital (Pocadi)
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) meluncurkan program Pocadi, yaitu Pojok Baca Digital yang menyediakan koleksi buku cetak, ebook, dan bahan bacaan digital lainnya lengkap dengan perangkat teknologi informasi seperti komputer, tablet, Smart TV, dan Digital Library Station. Pocadi ditempatkan di pusat keramaian atau titik kumpul masyarakat untuk memberikan kemudahan akses bahan bacaan dan fungsi rekreasi sekaligus edukasi bagi pemustaka. Program ini juga diserahkan pengelolaannya kepada Dinas Perpustakaan Kabupaten/Kota agar lebih dekat dengan masyarakat lokal. Pada tahun 2025, sepuluh dinas perpustakaan kabupaten/kota telah menerima bantuan Pocadi untuk merevitalisasi gerakan literasi secara masif dan berkelanjutan (Perpusnas RI, 2025).
ADVERTISEMENT
2. Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS)
Perpusnas mengembangkan TPBIS sebagai ruang pemberdayaan masyarakat yang menyediakan pelatihan literasi digital dan keamanan siber. Melalui TPBIS, perpustakaan tidak hanya menjadi tempat baca, tetapi juga pusat pelatihan keterampilan digital, seperti cara mencari informasi yang valid dan membedakan hoaks. Program ini juga didukung dengan peluncuran Relawan Literasi Masyarakat (ReLima) yang akan melakukan pelatihan literasi di berbagai perpustakaan komunitas di seluruh Indonesia. Inovasi ini mengedepankan literasi digital sebagai bagian dari pembangunan bangsa yang cerdas dan tangguh secara moral dan digital (Perpusnas RI, 2025).
3. Pengembangan Platform Digital dan Layanan Online
Beberapa perpustakaan daerah, seperti Perpustakaan Kota Batam, mengembangkan situs web resmi dan platform digital untuk meningkatkan interaksi dengan masyarakat. Layanan digital ini memungkinkan pemustaka mengakses koleksi, mengikuti kegiatan literasi, dan mendapatkan informasi perpustakaan secara online, sehingga memperluas jangkauan layanan dan memudahkan akses tanpa batasan waktu dan tempat (Perpustakaan Kota Batam, 2025).
ADVERTISEMENT
4. Program Literasi dan Promosi Perpustakaan
Beberapa perpustakaan, seperti Perpustakaan BI Purwokerto, mengadakan program inovasi yang bertujuan meningkatkan literasi dan mempromosikan perpustakaan melalui berbagai kegiatan edukatif dan sosial yang melibatkan masyarakat luas, sehingga perpustakaan menjadi ruang yang hidup dan berkontribusi pada budaya literasi
Inovasi perpustakaan cerdas merupakan kemajuan dalam memperkuat peran perpustakaan sebagai rumah literasi bangsa di era modern ini. Dan semua ini tidak luput dari peran manajemen perpustakaan yang efektif menjadi kunci dalam mengimplementasikan perpustakaan cerdas sebagai rumah literasi bangsa. Melalui manajemen yang inovatif, perpustakaan dapat meningkatkan efisiensi operasional, menambah pengalaman pengunjung/pengguna dan memperluas akses informasi secara cepat dan mudah.