Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
16 Ramadhan 1446 HMinggu, 16 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Festival Mawar: Perayaan Tradisi dan Budaya di “The Land of Roses”
10 Maret 2025 11:36 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Aisha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di jantung Balkan, hamparan mawar bermekaran dan memikat dunia selama berabad-abad. Inilah Bulgaria, "The Land of Roses", negeri di mana setiap kelopak menyimpan jejak sejarah, tradisi, dan kejayaan industri minyak mawar yang telah ada sejak abad ke-17.

Di tengah arus modernisasi, Bulgaria setia menjaga tradisi memanen mawar. Sejak 1903, setiap awal musim panas, Festival Mawar digelar di kota Kazanlak. Bertepatan dengan masa panen mawar Rosa Damascena, festival menampilkan parade budaya, tarian tradisional, ritual pemetikan mawar, dan pemilihan “Ratu Mawar”.
ADVERTISEMENT
Pada masa penugasan di Bulgaria, saya berkesempatan menghadiri Festival Mawar tahun 2021—sebuah perayaan yang terasa lebih istimewa karena digelar saat dunia baru saja bangkit dari pandemi global Covid-19. Festival tahun itu diharapkan mampu menghidupkan kembali sektor pariwisata nasional yang sempat lesu.
Setelah tiga jam berkendara dari ibukota Sofia ke Kazanlak, saya disambut oleh suasana festival yang semarak. Pusat kota dipenuhi warga yang mengenakan pakaian tradisional Bulgaria. Ada bazar yang menjual berbagai produk berbahan dasar mawar, dari minyak mawar Bulgaria yang diakui kualitasnya, air mawar, kosmetik, hingga permen dan teh mawar.
Puncak kemeriahan terjadi di ladang mawar, di mana tarian tradisional dan ritual pemetikan mawar berlangsung sangat meriah dengan dihadiri oleh para duta besar negara sahabat serta jurnalis dan turis lokal maupun internasional. Parade hingga pemilihan Ratu Mawar juga menarik perhatian besar, dan bazar produk mawar dipenuhi pengunjung.
Dari ritual pemetikan bunga hingga parade, festival ini menunjukkan kecintaan masyarakat Bulgaria terhadap warisan mereka. Saya sempat berbincang dengan salah seorang penari tradisional di festival, “Ini bukan cuma perayaan, tetapi juga cerminan identitas Bulgaria. Sebagai generasi muda saya bangga identitas kami tetap lestari di tengah perubahan zaman,” ucapnya.
Bagi saya, datang ke festival ini bukan sekadar healing dari pekerjaan sehari-hari, tetapi sebuah perjalanan menembus waktu, menyelami tradisi yang telah bertahan selama berabad-abad. Setelah menyaksikan langsung kemeriahan Festival Mawar, saya semakin paham mengapa Bulgaria dijuluki "The Land of Roses"—karena di negeri ini, setiap kelopak bukan sekadar bunga, tetapi juga bagian dari sejarah, identitas, dan kebanggaan nasional.
ADVERTISEMENT