Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengupas Konsep Diri Peserta Didik: Optimisme dan Dukungan Sosial Menuju Sukses
19 Desember 2024 8:37 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Aisyah Aziszah Amantri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pada tanggal 9/12/2024, saya mewawancarai seorang peserta didik bernama Layla, ia merupakan peserta didik kelas 11 yang aktif dan antusias. Dia menyapa saya dengan hangat dan kemudian kami memulai percakapan santai tentang konsep diri.
ADVERTISEMENT
Memahami Kelebihan dan Kelemahan
Saya: "Layla, apa kelebihan dan kekuranganmu?"
Layla: "Kelebihanku mungkin aku orang yang cukup rajin dan gampang akrab sama orang lain. Tapi kekuranganku, aku kadang suka overthinking, jadi suka bingung sendiri."
Lalu, saya bertanya apakah ia merasa nyaman dengan dirinya saat ini.
Layla: "Sejujurnya, saya sedang belajar untuk nyaman sama diriku sendiri. Kadang saya ngerasa ada hal-hal yang perlu diubah, tapi saya juga sadar, saya nggak harus jadi sempurna."
Dukungan Sosial dan Optimisme
Ketika ditanya apakah dia merasa diterima dan dihargai, Layla mengangguk dengan sigap.
Layla: "Ya, saya bersyukur karena sahabat dan keluarga selalu mendukung saya. Mereka membuat saya merasa dihargai."
Saya: "Namun, apa yang membuatmu tetap optimis dalam menghadapi tantangan besar?"
ADVERTISEMENT
Layla: "Saya selalu ingat bahwa ada setiap tantangan pasti ada solusinya. Saya sering curhat pada teman-temanku. Teman-temanku mengingatkanku bahwa saya tidak sendirian."
Kemampuan Menyelesaikan Konflik tanpa Marah Berlebihan
Saya: "Apakah dirimu saat ini mampu menyelesaikan suatu konflik dengan tidak meledak saat Anda marah?"
Layla: "Saya suka berbicara dengan lembut dan tenang dan itu tidak selalu mudah, saya berusaha untuk membicarakan baik-baik dengan diri saya sendiri. Lagipula jika saya fokus pada solusinya, konflik tersebut akan terselesaikan lebih cepat."
Melihat Diri Secara Positif
Saya: "Saya penasaran bagaimana kamu dapat melihat diri sendiri saat dihadapkan dengan kekurangannya.
Layla: "Saya selalu berusaha mengingat bahwa ketidaksempurnaan adalah hal yang normal. Jika saya tidak dapat melakukan sesuatu, saya akan belajar. Yang penting jangan pernah berhenti mencoba.”
ADVERTISEMENT
Kurangnya Apresiasi
Layla mengaku pernah merasa prestasinya diremehkan.
Layla: "Kadang-kadang saya tidak mendapat pujian, tapi saya mencoba memuji diri sendiri. Misalnya, saya memberi penghargaan pada diri sendiri ketika saya berhasil menyelesaikan tugas yang sulit, kaya self-reward gitu."
Kurang Percaya Diri dan Penyebabnya
Saya: "Apakah ada situasi di mana kamu merasa kurang PD dan apakah boleh sebutin apa penyebabnya?"
Layla: "Saya masih suka gugup saat presentasi di depan kelas, alasannya kaya takut salah ngomong. Tapi sampai sekarang aku mencoba untuk belajar lebih percaya diri, seperti berlatih di rumah."
Saat Menghadapi Kegagalan
Saya: "Bagaimana dengan kegagalan seperti nilai buruk?"
Layla menjawab dengan jujur.
Layla: “Pasti sedih sih, terutama ketika saya sudah mencoba belajar dengan giat sebelumnya. Namun saya mencoba untuk percaya bahwa ini saya masih bisa berkembang dengan usaha-usaha lainnya. ”
ADVERTISEMENT
Saat Mendapatkan Kritik?
Layla: “Saat menerima kritik, kadang rasanya tidak enak. Tetapi saya berpikir lagi bahwa kritik mungkin bisa membantu saya menjadi lebih baik."
Ketika Hidup dikendalikan oleh Orang Lain
Layla pun bercerita tentang kehidupannya yang seringkali dikendalikan oleh keluarganya.
Layla: “Saya tahu mereka menyayangi saya, tapi terkadang saya berharap saya memiliki lebih banyak kebebasan untuk membuat keputusan sendiri. Saya selalu mencoba untuk berbicara pelan-pelan agar mereka mengerti. ”
Pelajaran berharga dari Layla
Memahami konsep diri adalah sebuah tantangan Ini adalah perjalanan yang penuh dengan tantangan, tetapi juga merupakan peluang untuk berkembang. Dengan dukungan orang-orang terdekat dan keberanian menerima diri sendiri, siapa pun bisa belajar menerima diri sendiri dan mencintai diri sendiri apa adanya.
ADVERTISEMENT