Konten dari Pengguna

Edible Coating Metode Pengawetan Bahan Dapur yang Jarang Diketahui

Ajeng Retno Kustianingrum
S.Pd. Biologi UMSurabaya
8 Agustus 2023 14:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ajeng Retno Kustianingrum tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setiap orang pasti memiliki bahan dapur seperti sayuran dan bawang-bawangan untuk memenuhi kebutuhan dapur dalam sehari-hari. Bahan-bahan tersebut perlu diawetkan untuk memperpanjang masa penyimpanan khususnya sayur-sayuran. Terdapat beberapa metode pengawetan yang sering dilakukan dan sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari seperti pendinginan dan pengeringan.
Ilustrasi sayuran di dapur sumber: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sayuran di dapur sumber: Shutterstock
Pegawetan yang sering digunakan untuk bahan dapur yakni pendinginan, namun tidak semua orang dapat melakukan pengawetan tersebut khususnya masyarakat kelas menengah bawah yang belum memiliki alat pendingin seperti kulkas. Selain itu, metode pengawetan pendinginan juga dapat menyebabkan penyakit dingin yang di alami oleh buah dan sayur. Edible coating merupakan salah satu metode yang dapat digunakan dalam pengawetan bahan dapur
ADVERTISEMENT

Edible coating sebagai metode pengawetan bahan dapur

Edible coating adalah pengawetan dengan cara pelapisan menggunakan bahan dasar yang aman untuk konsumsi, metode pengawetan tersebut dapat kita lakukan ketika kita tidak memiliki alat pendingin. Bahan dasar yang sering dan mudah digunakan untuk pembuatan edible coating adalah pati, seperti pati singkong dan pati jagung yang dapat diganti dengan tepung maizena.
Pembuatan dan pengaplikasian edible coating cukup mudah, bahan dasar yang sudah disiapkan dipanaskan dengan campuran air sampai menjadi bening kemudian dinginkan sampai suhu ruang. Setelah itu celupkan bahan panga yang akan kita awetkan kurang lebih selama 1 menit, kemudian angkat dan keringkan. Bahan pangan yang sudah dilapisi edible coating akan bertahan lebih lama dari biasanya.
Ilustrasi penjual sayuran di pasar sumber: Shutterstock
Pengawetan menggunakan edible coating terbilang ramah lingkungan dan terbukti dapat mengawetkan sayur, buah bahkan bawang-bawangan. Dalam pemubuatan edible coating, kita bisa menambahkan bahan yang bersifat anti bakteri seperti air rebusan daun sirih dan daun kemangi. Bahan-bahan anti bakteri tersebut dapat menekan daya hidup bakteri atau mikroorganisme yang ada di bahan dapur kita, sehingga masa simpan bahan-bahan tersebut lebih lama meskipun tanpa dimasukkan ke dalam kulkas.
ADVERTISEMENT

Keunggulan edible coating

Metode pengawetan edible coating memiliki beberapa keunggulan saat diaplikasikan pada beberapa bahan yang ada di rumah, berikut keunggulannya:

1. Bahan mudah di dapatkan

Bahan dasar edible coating adalah pati, lemak dan protein, namun bahan dasar yang sering digunakan adalah pati atau karbohidrat. Seringkali kita tidak sadar bahwa banyak sekali bahan-bahan mengandung pati yang sering kita jumpai, seperti air cucian beras, kulit singkong dan pati jagung dalam bentuk tepung maizena. Mulai sekarang, kita dapat menggunakan bahan-bahan tersebut sebagai pengawet alami untuk sayur dan buah yang kita miliki.

2. Cara pembuatan yang cukup mudah

Selain bahan yang mudah di dapat, cara pembuatan edible coating juga sangat mudah untuk dilakukan. Salah satu contoh bahan yang dapat digunakan adalah tepung maizena, cukup larutkan tepung maizena dan air dengan perbandingan 1:10, kemudian larutan tersebut dipanaskan sampai warnanya berubah jadi bening dan didiamkan sampai dingin. Proses pemanasannya juga tidak lama, bergantung berapa banyak edible yang akan kita buat. Cukup mudah bukan?
ADVERTISEMENT

3. Menghemat biaya listrik

Pengaplikasian edible coating pada sayur dan buah dapat menggantikan pengawetan dengan metode pendinginan yaitu penggunaan kulkas. Pengawetan edible coating dapat memperpanjang masa simpan bahan pangan, sehingga metode pengawetan ini perlu dicoba jika kita ingin menghemat biaya listrik dalam kos atau rumah. So, sebagai anak kos kalian jangan khawatir saat tidak ada kulkas, kitab isa memanfaatkan metode ini untuk bahan pangan yang kita miliki.