news-card-video
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Makna di Balik Meriahnya Hari Perempuan di Kamerun

Anindita Aji Pratama
Indonesian diplomat in Cameroon and proud member of Sesdilu 7he8est. Semoga istiqomah membawa kisah dari Afrika untuk diceritakan kepada para pemirsa di tanah air :)
9 Maret 2025 13:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Anindita Aji Pratama tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kafe yang biasa menjadi tempat kencan saya bersama istri terasa berbeda. Malam itu, ruangan penuh sesak dengan perempuan yang mengenakan batik Afrika bertulis Journée Internationale de la Femme atau Hari Perempuan Internasional.
Selebrasi lintas budaya. Saya dan istri menjalin persahabatan baru dengan mereka yang juga merayakan perjuangan untuk kesetaraan hak perempuan.
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi lintas budaya. Saya dan istri menjalin persahabatan baru dengan mereka yang juga merayakan perjuangan untuk kesetaraan hak perempuan.
Hari ini – 8 Maret 2025 – adalah Hari Perempuan Internasional.
ADVERTISEMENT
Seharian penuh tadi, ada perhelatan besar di Yaoundé, ibu kota Kamerun. Puluhan ribu perempuan dari berbagai komunitas berparade dan disaksikan Ibu Negara.
Baik yang berparade maupun menonton tak langsung pulang. Mereka melanjutkan perayaan di taman, restoran, atau kelab malam. Bahkan suasananya seramai malam Natal. Batik Afrika yang tadi, telah menjadi simbol perayaan di seluruh penjuru negeri.
Yang menarik, mengapa perayaannya bisa semegah ini? Saya pun bertanya kepada beberapa perempuan tentang makna hari ini bagi mereka.
"Ini adalah hari untuk merayakan hak kami.", ujar salah satunya. Jawaban sederhana, namun sarat makna.
Malam ini, batik Afrika khas Hari Perempuan menghiasi ruangan dan menyatukan semua. Suasana perayaan yang benar-benar meriah!
Ini membawa saya dalam perbincangan yang seru bersama istri di kafe itu.
Ada benang merah antara perjuangan perempuan di Kamerun, di Indonesia, dan di berbagai negara lain. Kesetaraan hak perempuan masih sebatas aturan formal. Sementara di lapangan, masih banyak hambatan bagi perempuan untuk berkiprah.
ADVERTISEMENT
Pandangan yang mengharuskan perempuan memilih karir atau keluarga masih lazim ditemui. Padahal, kenapa kedua hal ini tidak bisa dijalani bersamaan dan dinormalisasi?
Teknologi kini memberikan akses yang lebih luas bagi perempuan untuk berkontribusi, dan laki-laki untuk mengurus dan memberi dukungan kepada keluarga.
Mungkin, perayaan sebesar ini akan menggugah seluruh elemen bangsa untuk menyadari bahwa perempuan dan laki-laki memiliki tanggung jawab yang sama di keduanya.
Perjuangan memang belum selesai. Tapi, setiap langkah maju membawa kita lebih dekat pada dunia yang lebih adil bagi semua.
Selamat Hari Perempuan Internasional, Kamerun! Salam hangat dari Indonesia.