Kado Haornas 2021: Bangkitnya Atlet Indonesia di Tengah Pandemi

Aji Putra Perdana
Seorang Geograf(er) yang mengamati lingkungan sekitar dari sudut pandang geografi. Pemerhati Peta dan Toponim. Saat ini bekerja di Badan Informasi Geospasial.
Konten dari Pengguna
16 September 2021 8:53 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aji Putra Perdana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bagi saya, perayaan Hari Olahraga Nasional (Haornas) setiap tanggal 9 September sekaligus perayaan pula bagi saya, kedua orang tua dan tentunya keluarga kecil saya. Tepat pada tanggal 9 September, saya dilahirkan ke dunia pada tahun 1980an.
ADVERTISEMENT
Kado yang diberikan oleh Atlet Indonesia sepanjang tahun 2021 ini, baik di Olimpiade Tokyo 2020 dan Paralimpiade Tokyo 2020 merupakan kado terindah Haornas.
Sekaligus bagi saya pribadi, meskipun saya bukan sosok yang giat berolahraga, namun sewaktu kecil saya termasuk penggemar bulutangkis.
Ilustrasi Bulutangkis. Kredit Foto: Image by PDPics from Pixabay

Atlet Indonesia Idolaku Sedari Kecil: Susy Susanti dan Alan Budikusuma

Akan tetapi, prestasi yang membanggakan dari atlet Indonesia selalu memantik saya untuk mengenal olahraga tersebut. Saya masih ingat, tatkala bulutangkis begitu populer di masa kecil sehingga halaman belakang rumah kakek dijadikan sebagai lapangan bulutangkis.
Memori itu masih terus melekat karena setiap saya menghabiskan waktu liburan di rumah kakek, hampir tiap malam saya menyaksikan seluruh warga berkumpul dan bergembira dalam giat bulutangkis.
ADVERTISEMENT
Saya dan saudara yang seumuran biasanya bermain saat lapangan kosong, maklum kami masih bermain ala kadarnya layaknya anak kecil. Sekadar saling baku tangkis shuttlecock dan kadang tertawa terbahak-bahak karena kami acapkali gagal dalam melakukan servis.
Kemudian saat itu ketika ditanya, siapakah atlet Indonesia yang jadi idolamu?, maka kami berdua senantiasa kompak menjawab Susy Susanti dan Alan Budikusuma.
Seakan-akan perjuangan mereka berdua menjadi panutan bagi kami untuk gigih berjuang meraih apa yang kami cita-citakan. Wajah keduanya senantiasa membayangi kami berdua, sehingga kami pun sempat bercita-cita menjadi atlet bulutangkis.
Kenangan mengenai olahraga bulutangkis ini semakin melekat di memori saya karena paman juga merupakan atlet daerah dalam lari dan bulutangkis.
Paman saya ini merupakan pejuang yang gigih pula dalam mengoptimalkan kemampuannya untuk lari dan bulutangkis. Saya mendapatkan raket dan shuttlecock juga dari beliau.
ADVERTISEMENT
Melihat paman kadang bermain di rumah, semakin menjadikan saya tertarik dengan bulutangkis. Hanya saja, saya tidak termasuk sosok yang gigih dan ulet untuk belajar bulutangkis.
Sehingga, saya pun cukuplah menjadi seorang penggemar atlet bulutangkis. Jiwa nasionalisme senantiasa bangkit tatkala menyaksikan ramai-ramai bagaimana Susy Susanti dan Alan Budikusuma bertanding.
Terdapat pula beberapa nama atlet bulutangkis lain yang sempat menghinggapi memori saya. Namun yang benar-benar ketika saya sebut nama dan terbangkit memori wajahnya.
Terutama, jika sekarang ditanya kembali, siapakah atlet Indonesia yang jadi idolamu? Jawabnya, masih Susy Susanti dan Alan Budikusuma.
Sewaktu film perjuangan Susy Susanti ditayangkan, kami sekeluarga menyaksikan dan terharu melihat perjuangan atlet Indonesia dalam menggapai mimpi dan berjuang demi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
ADVERTISEMENT

Greysia Polii/Apriyani Rahayu: Oasis Atlet Indonesia di Tengah Pandemi

Nah, kemenangan emas pasangan ganda putri Greysia Polii dan Apriyani Rahayu seakan-akan membawa memori saya ke masa kenangan dan kejayaan bulutangkis Indonesia.
Tentunya, menjadi kenangan awal bagi anak lelaki saya dalam mengenal secara langsung di usianya yang seumuran dengan saya saat itu. Melihat bangkitnya atlet Indonesia di tengah situasi tak menentu akibat pandemi COVID-19.
Momentum perolehan emas pasangan ganda putri bulutangkis di Olimpiade Tokyo 2020 adalah "Oasis di tengah gurun pandemi COVID-19", ujar istri saya saat menyaksikan kemenangan mereka di babak final.
Jika dulu kala, euforia pertandingan final bulutangkis hanya dapat saya rasakan dalam lingkup warga kampung. Kini berkat perkembangan teknologi, informasi, dan komunikasi di era digital, maka saya dapat merasakan euforia seluruh rakyat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Saya menyaksikan betapa ramainya dunia sosial media sehari sebelum pertandingan. Sejumlah influencer, artis, tokoh publik, hingga teman-teman saya pun memanjatkan doa dan harapannya untuk pasangan ganda putri Greysia-Apriyani.
"Ini pertanda mestakung, semesta mendukung", ujar saudara saya yang seumuran dan sesama penggemar bulutangkis. Seraya kami berdua mengenang memori bermain bulutangkis di halaman belakang rumah almarhum kakek.
Tatkala emas telah digenggam oleh pasangan ganda putri Greysia-Apriyani, hampir status WhatsApp hingga sosial media dipenuhi oleh ucapan syukur dan perayaan atas capaian prestasi atlet Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020.
Benar-benar oasis di tengah gersangnya gurun pandemi COVID-19 dan situasi PPKM berlevel yang tengah diterapkan Pemerintah pada saat itu. Emas tersebut menjadi penyegar dahaga di saat kita senantiasa menanti kapan pandemi ini akan berakhir.
ADVERTISEMENT
Ramainya pemberitaan dan media sosial, serta gegap gempita dimana anak-anak di lingkungan perumahan pun mulai ramai bermain bulutangkis. Tentunya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan dalam pengawasan orang tua.
Anak lelaki saya pun, kembali asyik bermain bulutangkis baik di dalam maupun di halaman depan rumah. Ternyata beginilah rasanya, euforia yang dulu saya rasakan sewaktu menyaksikan Susy Susanti maupun Alan Budikusuma. Kini, dirasakan oleh anak lelaki saya.
Saya pun, akhirnya bertanya ke anak lelaki saya, "siapakah atlet Indonesia yang jadi idolamu?" dan dia pun menjawab Greysia-Apriyani. Karena baginya, ini adalah momentum pertama kali dia menyaksikan kemenangan atlet Indonesia di kancah Internasional.
Kami sekeluarga merinding, bahkan meneteskan air mata tatkala lagu Indonesia dikumandangkan dalam kemenangan emas pasangan ganda putri Greysia-Apriyani.
ADVERTISEMENT
Sebuah suasana bersatunya bangsa Indonesia di tengah pandemi COVID-19, bersatu dalam doa dan menyaksikan hasil jerih payah perjuangan anak bangsa.
Kemenangan tersebut melenyapkan sejenak pandemic fatigue yang mungkin sempat dirasakan oleh sebagian dari kita. Melepaskan penat kita dari keramaian infodemik yang kerap menghantui media sosial dan komunikasi kita di tengah pandemi.
Akhirnya, Indonesia merayakan kedamaian dan kesejukan dalam oasis emas dari Olimpiade Tokyo 2020. Situasi yang mungkin tak diduga dan diharapkan sebelumnya. Pertanyaan muncul, akankah oasis ini bertahan lama?
Oasis merupakan salah satu istilah yang ada dalam ilmu geografi. Oasis berdasarkan definisinya, merupakan wilayah subur dan terpencil di tengah gurun yang pada umumnya mengelilingi mata air atau sumber air dan terdapat beberapa pepohonan menghijau di sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Gambaran suasana seperti itulah yang kita rasakan saat kemenangan emas tersebut diperoleh. Nah, ternyata oasis ini berlangsung cukup lama. Apresiasi terhadap kedua pasangan ganda putri Greysia-Apriyani terus berdatangan.

Paralimpiade Tokyo 2020, Memperkuat Oasis di Tengah Pandemi

Jika kemenangan di Olimpiade Tokyo 2020 adalah kado kemerdekaan Republik Indonesia sekaligus pembuka kado Haormas, maka perolehan juara di Paralimpiade Tokyo 2020 menjadi kado penyempurna perayaan Haornas.
Saya bersyukur dan bangga karena atlet Indonesia cabang olahraga bulutangkis pada Paralimpiade Tokyo 2020 kembali membawa kebahagiaan dan oasis itu kembali hadir di tengah pandemi COVID-19.
Medali emas yang diperoleh para-badminton Leani/Harry dan Leani/Khalimatus. Kemudian, dari nomor tunggal putri, Leani juga meraih medali perak.
Capaian medali emas pada ajang Paralimpiade Tokyo 2020 ini mengakhiri puasa panjang bangsa Indonesia sejak 41 tahun yang lalu. Benar-benar mestakung, sebuah dukungan alam semesta dan doa dari seluruh elemen bangsa Indonesia.
ADVERTISEMENT
Terlebih prestasi ini diraih di tengah pandemi COVID-19, yang tentunya pengaturan masa pelatihan dan perjuangannya jauh berbeda dengan situasi normal.
Perjuangan atlet Indonesia di tengah pandemi COVID-19 untuk membawa nama baik bangsa Indonesia tentunya patut menjadikan mereka semua sebagai "ATLET INDONESIA YANG JADI IDOLAMU".
***
Terima kasih untuk atlet Indonesia atas perjuangannya di tengah pandemi COVID-19 yang mampu hadirkan oasis bagi kami. Semoga menjadi motivasi dan pelajaran bagi kita semua untuk terus berjuang dalam situasi yang tak menentu ini.
Kado kemerdekaan RI dan Haornas yang indah bagi bangsa Indonesia telah ditorehkan dengan baik oleh putra-putri bangsa menjadi pemersatu untuk kita.
Ditulis oleh:
Aji Putra Perdana, penggemar bulu tangkis yang lahir bertepatan dengan Haornas
ADVERTISEMENT
***
"Kuis kumparan:"ATLET INDONESIA YANG JADI IDOLAMU”"
"Kuis kumparan:"ATLET INDONESIA YANG JADI IDOLAMU”"
"Kuis kumparan:"ATLET INDONESIA YANG JADI IDOLAMU”"