Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Selamat, Liverpool!
20 Januari 2020 12:56 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:17 WIB
Tulisan dari Akbar Ramadhan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Premier League memang masih menyisakan 15 pertandingan lagi. Namun, siapa yang bakal jadi jawara kompetisi sepak bola tertinggi di Inggris itu sepertinya sudah ketahuan.
ADVERTISEMENT
Sekarang, Liverpool bercokol di puncak klasemen dengan raihan 64 angka. Terpaut 16 angka dari Manchester City yang berada di bawahnya.
Beruntung bagi The Reds, mereka masih memiliki tabungan satu laga. Itu berarti Liverpool masih mungkin unggul 19 angka dari City.
Kalau sudah 19 angka rasanya sulit untuk Liverpool dikejar. Terlebih, pasukan Juergen Klopp bermain dengan sangat stabil. So far, Liverpool tak terkalahkan di pentas Premier League musim ini. Dalam 22 pertandingan, Liverpool menang 21 kali dan cuma imbang sekali.
Berbeda dengan pesaingnya yakni City. Sudah 23 laga yang dimainkan, pasukan Pep Guardiola kalah lima kali dan imbang tiga kali. Paling anyar, City hanya bermain imbang dengan Crystal Palace di kandang sendiri.
ADVERTISEMENT
Kunci stabilnya penampilan Liverpool terletak di materi pemainnya. Dari penjaga gawang sampai penyerang diisi oleh pemain-pemain berkualitas.
Pilihan yang banyak ini membuat Klopp tak ragu untuk melakukan rotasi. Dihantam jadwal yang padat, Liverpool berhasil mengatasinya dengan baik. Terbukti, mereka berhasil keluar sebagai kampiun Piala Dunia Antarklub yang diselenggarakan akhir tahun kemarin.
Materi pemain Liverpool memang cukup komplet dan kompeten.
Saat penjaga gawang Alisson Becker cedera di pekan awal, Liverpool tak panik. Adrian San Miguel sukses mengganti tempat dari Alisson.
Kemudian, cederanya Joel Matip dan Dejan Lovren diantisipasi dengan baik oleh Joe Gomez.
Liverpool juga kehilangan Fabinho dan Naby Keita yang bergantian masuk ruang perawatan. Namun, semua bisa digantikan dengan kualitas yang tak kalah jauh.
ADVERTISEMENT
Selain materi pemain, Liverpool juga konsisten karena gaya main mereka. Klopp tak melulu memaksakan gaya mainnya yang terkenal dengan sebutan gegenpressing. Kini, Liverpool bisa bermain lebih menunggu lalu mematikan melalui serangan balik cepat. Tak heran, jawara Liga Champions musim lalu itu sering menciptakan ugly win.
***
Penantian 30 tahun Liverpool akan sedikit lagi akan berbuah manis. Sangat kecil kemungkinan Liverpool terpeleset dan tersalip oleh klub yang berada di bawahnya.
Saat ini, sudah sepatutnya mengucapkan selamat kepada Liverpool. Karena jarak mereka dengan gelar juara Premier League sudah seujung kuku.