Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
KTT G20, Infrastruktur di Labuan Bajo Mengalami Peningkatan
7 Januari 2022 19:09 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Albertus Rama tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kelompok G20 yang bermula bernama G7 terlebih dahulu, sayangnya G7 dinilai gagal dalam mencari solusi atas permasalahan Global. Selain itu G20 memiliki tujuan tersendiri yaitu demi mencapai suatu pemahaman dan menjalin komunikasi serta koordinasi yang erat di antara pembuat kebijakan di negara-negara, sehingga tujuan dasar G20 ini adalah untuk berdiskusi dan meninjau kembali isu-isu antar negara. Dalam mempersiapkan G20 ini, para pemimpin G20 bertemu setiap tahun dan setiap presiden dari G20 mengundang beberapa tamu negara dengan perubahan tempat acara setiap tahunnya.
ADVERTISEMENT
Forum ini menjadi sebuah wadah yang tepat untuk kerja sama di dunia sekarang ini. Kerja sama yang memberi tanggapan terhadap krisis keuangan global sebagai bukti dampak dari kerja sama G20. Selain itu, Indonesia pada tahun 2022 ditunjuk sebagai tuan rumah dan akan ada beberapa pertemuan grup yang diselenggarakan di Labuan Bajo. Sehingga pemerintah mengupayakan pembangunan infrastruktur besar besaran di Labuan Bajo, oleh karena itu, pemerintah harus memberhentikan pengembangan infrastruktur di Labuan Bajo yang menyebabkan kepunahan habitat hewan sekitar.
Pengembangan infrastruktur dalam bidang pariwisata yang didukung oleh PUPR harus dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan perekonomian masyarakat sekitar. Dengan tersedianya infrastruktur yang berkembang, hal ini memudahkan UMKM dalam memasarkan produk yang dimiliki kepada wisatawan. Oleh karena itu pemerintah harus memikirkan lahan pembangunan pariwisata yang dibangun, karena pengembangan infrastruktur ini tidak bisa dilakukan satu pihak saja, namun harus dilakukan secara terintegrasi. Selain itu pemerintah dan PUPR sudah menyiapkan anggaran sebesar 1,3 T untuk mengalokasikan dana pembangunan pariwisata di Labuan Bajo. Dana tersebut dibagi kembali dalam pengembangan pembangunan di berbagai bidang seperti bidang sumber daya air, bidang jembatan dan jalan, bidang permukiman dan rumah baru dalam bidang swadaya pariwisata.
ADVERTISEMENT
Namun dari semua sisi positif yang diberikan dalam proyek pembangunan tersebut, pembangunan ini memiliki dampak negatif terhadap lingkungan terutama banyaknya ancaman terhadap habitat hewan lindung di kawasan labuan bajo. Hal ini telah dinilai menyalahi dalam prinsip konservasi proyek pembangunan taman nasional komodo ini sempat dihentikan oleh UNESCO dan pemerintah diminta untuk mempertimbangkan dan merombak semua rancangan pembangunan industri di kawasan tersebut karena dinilai menyalahi lingkungan dan asas kemanfaatan bagi masyarakat setempat.
Sehingga hal ini diperlukan adanya peninjauan kembali serta kepedulian dan keterlibatan masyarakat dalam menangani hal tersebut agar pemerintah dapat memperbaiki dan menemukan solusi yang tepat agar semua hal tersebut teratasi. Namun untuk saat ini solusi yang diperlukan untuk pemerintah yang tepat adalah pembangunan infrastruktur boleh saja, namun tidak secara besar-besaran pembangunan infrastruktur ini diperlukan secara bertahap. karena sudah tidak ada cara kembali untuk melindungi habitat makhluk hidup di kawasan tersebut. Salah satu cara adalah dengan mempertahankan lingkungan hewan tersebut tinggal.
ADVERTISEMENT