Asep Mulyadi: Pandemi Jadi Momentum Digitalisasi sebagai Solusi bagi Masyarakat

Aldiansyah Jafar Shidiq
Mempelajari Hubungan Internasional
Konten dari Pengguna
21 Juli 2021 14:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aldiansyah Jafar Shidiq tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Asep Mulyadi, Anggota Komisi B DPRD Kota Bandung, foto: Ahmad Farid Fakhrullah
zoom-in-whitePerbesar
Asep Mulyadi, Anggota Komisi B DPRD Kota Bandung, foto: Ahmad Farid Fakhrullah
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Selasa (20/7), Pemerintah Pusat resmi memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat hingga tanggal 25 Juli mendatang. Perpanjangan PPKM ini memberikan dampak yang cukup signifikan bagi perekonomian Indonesia, termasuk juga Kota Bandung. Asep Mulyadi, Anggota Komisi B, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memberikan pandangannya terkait hal ini.
ADVERTISEMENT
Untuk diketahui, dikutip dari Detik News (5/3), selama satu tahun awal masa pandemi, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandung tahun 2020 lalu mengalami penurunan hingga 1 triliun rupiah.
Dihubungi lewat sambungan telepon pada Rabu (21/7), Asep mengatakan pandemi ini berdampak bukan hanya pada kesehatan, namun juga ekonomi masyarakat. “Kemarin saja sebelum PPKM sebetulnya sudah berat, daya beli mulai turun, UMKM tidak bisa berjualan, industri lain pun ikut terpengaruh,” tuturnya.
Menanggapi lesunya ekonomi akibat pandemi, ia menuturkan bahwa digitalisasi dapat menjadi cara untuk membangkitkan roda ekonomi dan daya beli masyarakat. Menurutnya, digitalisasi bisa membantu meredam dampak negatif perekonomian yang dihadapi masyarakat. Meskipun mobilitas masyarakat terbatas, operasi bisnis masih bisa bergerak karena praktik dagang dilakukan secara digital.
ADVERTISEMENT
Asep percaya, di era Revolusi Industri 4.0 ini, digitalisasi akan membantu menyukseskan operasi bisnis para pelaku UMKM. Ia mengatakan, “kalau kita belum shifting ke dunia digital, maka kita akan kalah. Justru pandemi ini harus menjadi momentum buat kita, mereka yang usahanya bertahan dan tumbuh adalah mereka yang masuk ke dunia digital. Mau tidak mau harus dipaksa agar kita bisa masuk ke dunia digital.”
Adapun, terkait upaya dari DPRD Kota Bandung, Asep mengaku bahwa dirinya bersama Komisi B telah mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung agar dapat memulihkan kesehatan dan ekonomi di waktu yang bersamaan. “Kami di Komisi B sangat mendorong Pemkot untuk punya perhatian lebih (terhadap bidang kesehatan dan ekonomi). Dan alhamdulillah visi dari Pemkot Bandung untuk tahun 2022, di samping kesehatan, ekonomi juga mendapatkan perhatian lebih. Alhamdulillah di tahun-tahun ini, Pemkot sudah mulai melatih UMKM untuk masuk ke dunia digital,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Memulihkan roda ekonomi masyarakat perlu diupayakan secara komprehensif. Asep menekankan bahwa Pemkot juga harus mengeluarkan kebijakan yang dapat membuka akses pasar bagi seluruh masyarakat. “Beberapa juga sudah saya lihat ya, pihak dinas sudah bekerjasama dengan platform e-commerce nasional. Tapi harapan saya, Pemkot, kalau memungkinkan buka juga pasar (digital) yang bisa kita kelola sendiri,” ungkapnya.
Asep pun mengimbau agar masyarakat tidak panik menghadapi krisis pandemi ini. Ia mengajak masyarakat agar saling berbagi empati karena krisis ini berdampak bagi seluruh pihak. “Ada tiga hal yang harus kita lakukan; pertama, menguatkan jiwa kita dengan keimanan kita karena hakikatnya semuanya berasal dari Allah, believe ini yang harus kita miliki. Kedua pikiran kita juga harus naik kelas, ‘bagaimana kita menghadapi situasi ini,’ cari ilmu, strategi, dan potensi baru. Dan ketiga tentu, leadership dan action kita juga harus dilakukan karena percuma aja ya kalau tidak dieksekusi. Semakin keras kita jatuh, semakin kuat juga alasan kita untuk bangkit,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT