Konten dari Pengguna

Pentingnya Membangun Hubungan Masyarakat yang Harmonis di Era Digital

Aldira Dwiva Felisa Pane
Mahasiswa. Universitas Negeri Surabaya
30 September 2024 14:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aldira Dwiva Felisa Pane tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam era digital saat ini, hubungan masyarakat (humas) telah menjadi salah satu aspek yang krusial bagi perkembangan organisasi, baik itu perusahaan, lembaga pemerintah, maupun komunitas lainnya. Peran humas bukan sekadar sebagai jembatan komunikasi antara organisasi dengan publiknya, tetapi juga sebagai pengelola reputasi dan pembangun kepercayaan yang memiliki dampak jangka panjang. Dengan semakin pesatnya teknologi informasi, terutama media sosial, humas menghadapi tantangan baru, tetapi di saat yang sama memiliki peluang besar untuk membentuk citra positif dan mendukung keberlanjutan organisasi.
Public Relation cc ; Getty Images / Cecilie Arcus
zoom-in-whitePerbesar
Public Relation cc ; Getty Images / Cecilie Arcus
Peran Sentral Humas dalam Era Digital
ADVERTISEMENT
Humas kini tidak hanya sekadar berfokus pada relasi dengan media tradisional, seperti televisi, radio, dan surat kabar, tetapi juga harus mampu mengelola interaksi di platform digital. Media sosial seperti Instagram, Twitter, dan Facebook memungkinkan komunikasi dua arah yang lebih intens antara organisasi dengan publiknya. Responsivitas dan keterbukaan menjadi hal yang sangat penting. Jika di masa lalu, humas mungkin memiliki lebih banyak waktu untuk merespons isu atau krisis, kini kecepatan informasi menuntut humas untuk bertindak lebih cepat, cermat, dan efektif.
Membangun Kepercayaan melalui Transparansi
Salah satu tantangan terbesar dalam hubungan masyarakat saat ini adalah menjaga kepercayaan publik. Di era di mana informasi bisa menyebar begitu cepat dan kadang tidak akurat, humas dituntut untuk menyajikan informasi yang kredibel dan transparan. Masyarakat kini lebih kritis dan selektif dalam menerima informasi. Mereka memiliki akses yang luas untuk membandingkan berbagai sumber informasi dan melihat bagaimana sebuah organisasi merespons isu-isu sosial atau lingkungan.
ADVERTISEMENT
Humanisasi Komunikasi
Selain transparansi, humanisasi dalam komunikasi juga menjadi penting. Publik lebih tertarik pada organisasi yang menunjukkan sisi humanis dan empati. Komunikasi yang terlalu formal atau kaku sering kali dianggap tidak tulus dan menciptakan jarak antara organisasi dan publiknya. Sebaliknya, pendekatan yang lebih personal dan empatik dapat membangun koneksi emosional yang kuat dengan audiens.
Media sosial memberikan peluang besar untuk menunjukkan sisi humanis organisasi. Misalnya, melalui konten-konten yang menunjukkan aktivitas sosial perusahaan, program CSR (Corporate Social Responsibility), atau bagaimana organisasi peduli terhadap karyawan dan pelanggan di masa krisis.
Public Relation cc ; Evinex
Kolaborasi dengan Influencer
Dalam strategi humas modern, kolaborasi dengan influencer atau tokoh publik yang memiliki pengaruh di media sosial juga semakin penting. Influencer memiliki audiens yang loyal dan sering kali dianggap lebih otentik oleh pengikutnya. Kolaborasi yang baik dengan influencer bisa membantu organisasi menjangkau audiens yang lebih luas dengan cara yang lebih personal dan relevan. Namun, penting bagi humas untuk memastikan bahwa nilai-nilai dan pesan yang disampaikan oleh influencer sejalan dengan citra dan visi organisasi.
ADVERTISEMENT
Tantangan dan Kesempatan di Masa Depan
Ke depan, humas dihadapkan pada tantangan yang lebih kompleks seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, seperti kecerdasan buatan (AI), big data, dan augmented reality. Humas harus mampu memanfaatkan teknologi ini untuk meningkatkan efektivitas komunikasi. Misalnya, penggunaan big data untuk memahami tren perilaku publik dan memprediksi isu-isu yang mungkin muncul bisa menjadi strategi yang sangat penting.
Namun, di balik tantangan tersebut, peluang untuk membangun hubungan yang lebih kuat dengan publik juga semakin terbuka. Humas yang adaptif, responsif, dan proaktif dalam menghadapi perubahan akan menjadi kunci sukses di masa depan. Peran humas tidak lagi sekadar sebagai penyebar informasi, tetapi sebagai penjaga reputasi, pengelola krisis, dan pembangun kepercayaan yang berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Nama : Aldira Dwiva Felisa Pane
NIM : 23040674514
MK : Hubungan Masyarakat