Konten dari Pengguna

Hubungan Terbalik: Emas dan Dolar

Bernaldo Nurhadi Kusuma
Mahasiswa aktif jurusan ilmu komunikasi di universitas bunda mulia
4 Desember 2024 16:52 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bernaldo Nurhadi Kusuma tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar di ambil berdasarkan editan penulis secara langsung
zoom-in-whitePerbesar
Gambar di ambil berdasarkan editan penulis secara langsung
ADVERTISEMENT
Dolar AS adalah mata uang cadangan utama dunia, artinya dolar AS digunakan secara luas dalam perdagangan global dan sebagai standar cadangan mata uang yang disimpan oleh bank sentral. Sebagai mata uang dominan di dunia, mata uang ini memainkan peran penting dalam menentukan nilai banyak aset keuangan, termasuk komoditas seperti emas.
ADVERTISEMENT
Emas telah lama dianggap sebagai aset safe-haven—aset keuangan yang cenderung berkinerja baik selama periode ketidakstabilan ekonomi, ketidakpastian geopolitik, atau inflasi tinggi. Investor berbondong-bondong memilih emas ketika mereka takut nilai mata uang fiat seperti dolar AS akan menurun karena inflasi atau tantangan ekonomi lainnya. Secara historis, emas telah digunakan sebagai penyimpan nilai, terutama pada saat kepercayaan terhadap mata uang kertas berkurang.
Biasanya, ada hubungan terbalik antara emas dan dolar AS. Ketika nilai dolar naik, emas cenderung turun, begitu pula sebaliknya. Hal ini terjadi karena beberapa alasan utama:
ADVERTISEMENT