Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Menciptakan Dampak Positif : Peran Lingkar Ekologi Dalam Pengelolaan Limbah
2 Januari 2025 21:52 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Firmansyah Rezki Aldy Nugroho tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Menurut data Sistem Pengolahan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) 2023, hingga 24 Juli 2024, timbunan sampah nasional dari 290 kabupaten/kota mencapai 31,9 juta ton. Dari jumlah tersebut, 64,3% atau 20,5 juta ton dapat terkelola, sementera 35,7% atau 11,4 juta ton tidak terkelola dengan baik.
ADVERTISEMENT
Namun, data tersebut belum sepenuhnya lengkap. Per 24 Juli 2024, hasil input hanya berasal dari 290 kabupaten/kota di Indonesia, sedangkan totalnya ada 514 kabupaten/kota.
Sejalan dengan tingginya tingkat timbunan sampah yang ada di Indonesia pemerintah sudah melakukan upaya pengurangan sampah melalui beberapa peraturan yakni, Undang-Undang (UU) Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.
Pemerintah Indonesia juga berupaya melakukan beberapa program yang berkaitan dengan pengelolaan limbah contohnya bank sampah namun bank sampah ini memiliki kekurangan yang dirasakan masyarakat sebagai berikut :
Kurangnya edukasi dan kesadaran masyarakat, banyak masyarakat belum memahami manfaat memilah sampah.
ADVERTISEMENT
Keterbatasan infrastruktur, tidak semua wilayah memiliki akses ke fasilitas bank sampah.
Ketergantungan pada relawan, operasional sering bergantung pada kerja sukarela.
Untuk itu Lingkar Ekologi hadir sebagai Start-up Waste Management, kehadirannya sejalan dengan tujuan pemerintah dalam mengelola limbah masyarakat dengan menghadirkan kekurangan yang ada dalam program-program pengelolaan limbah yang tersedia di indonesia seperti penjemputan sampah pilah secara door to door dan penginputan data tabungan secara online melalui website.
Lebih lanjut, Lingkar Ekologi memiliki manfaat langsung bagi masyarakat, adapun manfaat dan dampak positif Lingkar Ekologi bagi masyarakat yakni :
1. Mengurangi penumpukan Sampah di TPA.
Salah satu masalah besar yang dihadapi masyarakat adalah penumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Lingkar Ekologi membantu mengatasi masalah ini melalui program pemilahan sampah dari rumah. Dengan memisahkan sampah basah (sisa makanan) dan sampah kering (yang dapat didaur ulang), jumlah sampah yang masuk ke TPA dapat dikurangi secara signifikan. Hal ini mendukung lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
ADVERTISEMENT
2. Memberikan edukasi tentang pemilahan sampah.
Kesadaran masyarakat mengenai pentingnya memilah sampah seringkali masih minim. Lingkar Ekologi aktif memberikan edukasi, baik secara langsung maupun melalui media sosial, tentang cara memilah sampah dengan benar. Program ini membantu masyarakat memahami bagaimana kebiasaan kecil dapat berdampak besar bagi lingkungan.
3. Menambah pemasukan melalui Tabungan Ekologi.
Lingkar Ekologi memberikan insentif finansial kepada masyarakat melalui program Tabungan Ekologi. Sampah yang telah dipilih akan dikumpulkan secara rutin, diolah, dan dihargai dalam bentuk tabungan yang dapat dicairkan. Program ini tidak hanya mendorong partisipasi masyarakat, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi langsung bagi mereka.
4. Membuka peluang kerja dan mendukung kebiasaan ramah lingkungan.
Sebagai startup sosial, Lingkar Ekologi menciptakan peluang kerja baru, baik dalam operasional lapangan, edukasi, maupun pengolahan limbah. Selain itu, inisiatif ini membantu masyarakat membangun kebiasaan baru yang lebih peduli terhadap lingkungan, seperti mengurangi sampah plastik dan memanfaatkan limbah organik untuk keperluan produktif.
ADVERTISEMENT
Dengan berbagai manfaat ini, Lingkar Ekologi tidak hanya menjadi solusi atas masalah limbah, tetapi juga berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih peduli dan tanggap terhadap isu lingkungan. Melalui kolaborasi yang erat dengan masyarakat, start-up ini terus bergerak menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.