Lautan Asa dalam Puisiku

Alexander Johan  Wahyudi
Alexander Johan Wahyudi, kelahiran Cirebon 1989. Pengajar bahasa, sastra, dan jurnalistik SMA Trinitas Bandung. Alumni Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penulis aktif di media massa online. Menulis untuk proses kreatif dan menebar informasi.
Konten dari Pengguna
7 Juli 2022 13:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Alexander Johan Wahyudi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber Foto: Pexels.com/Sebastian Sørensen
zoom-in-whitePerbesar
Sumber Foto: Pexels.com/Sebastian Sørensen
ADVERTISEMENT
Kubertamasya bersama gelombang
Pagi, sore, malam
Berenang tenggelam dengan mahkota ketidakpastian
ADVERTISEMENT
pagi, sore, malam
Hingga akhirnya singgah di Kota Kembang
Gelar tak semua penaka angkasa
Gelar bisa saja tentang menyelam
Menyelami lautan asa terdalam
Tuk mencari singgasana mutiara
Gelap hingga dasar pernah kuselami
Hampir mati kurasakan rasa hati
Gelap hingga dasar kuarungi
di sini tak lagi kulihat relung arti
Kita lahir...
Hidup dan bersaing untuk bergelar
Kita Hidup...
bergelar dan bersaing, untuk hidup
Hidup bukan tentang mutiara saja
Hidup pun bukan soal gelar saja
Kita lahir untuk hidup
Kita hidup tuk menghidupi hidup
Kini t'lah cukup ku menyelami
Lautan asaku
Dan tentang mutiaraku
Kini akan kusyukuri
Sudut Kota Kembang, 2021
Sebuah puisi yang mengajarkan pada pada kita, bahwa besarnya sebuah ambisi dalam kehidupan perlu diimbangi pula dengan besarnya rasa syukur kita kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
ADVERTISEMENT
Alexander Johan Wahyudi, kelahiran Cirebon 1989. Pengajar bahasa dan sastra Indonesia SMA TRINITAS BANDUNG. Lulusan Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penulis aktif media massa online.