Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Tanda Stres karena Pekerjaan
18 Desember 2022 16:39 WIB
Tulisan dari Alfandi Afrianto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Tanda Stres Akibat Pekerjaan
ADVERTISEMENT
Luangkan waktu sejenak untuk mengecek apakah Anda merasakan tanda-tanda di bawah ini. Bila banyak yang sesuai, itu tandanya Anda mengalami stres karena pekerjaan.
ADVERTISEMENT
1. Adanya Perubahan Fisik, Psikis, dan Perilaku
Tanda dan gejala fisik stres karena pekerjaan meliputi kelelahan, ketegangan otot, sakit kepala, berdebar, dan sulit tidur.
Gangguan saluran cerna, seperti nyeri ulu hati, diare, dan sulit buang air besar juga dapat muncul akibat stres pekerjaan.
Sementara itu, gejala psikis stres akibat pekerjaan antara lain depresi, kecemasan, iritabilitas, pesimistis, hilang semangat, dan panik. Pekerja pun bisa sulit berkonsentrasi dan membuat keputusan.
2. Jadi Gampang Sakit
Stres kronis dapat memengaruhi daya tahan tubuh orang usia berapa pun. Anak-anak mungkin mengeluh tentang sakit perut dan mimpi buruk, sementara remaja sering mengalami sakit kepala saat sedang stres.
3. Rambut Rontok
Kehilangan beberapa helai rambut memang normal terjadi setiap harinya. Namun, jika jumlah rambut yang rontok abnormal, misalnya lebih dari 100 helai per hari, itu bisa menjadi tanda Anda mengalami stres.
ADVERTISEMENT
Stres dapat mendorong folikel-folikel rambut masuk ke dalam fase istirahat. Beberapa bulan kemudian, rambut-rambut dari folikel yang masuk ke dalam fase istirahat akan rontok.
4. Mengalami Gangguan Pencernaan
Stres juga bisa memperlambat pengosongan makanan dari perut, yang menyebabkan perut jadi penuh gas dan juga kembung. Bahkan, tidak jarang terjadi kontraksi usus yang menyebabkan kram perut dan juga diare.
5. Berat Badan Tidak Stabil
Stres memicu pelepasan hormon kortisol yang mengganggu kemampuan tubuh untuk memproses gula darah.
Stres juga dapat mengubah cara memetabolisme lemak, protein, dan karbohidrat. Pada akhirnya, hal itu dapat menyebabkan kenaikan atau penurunan berat badan.