Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Peran Penting Jurnalisme Science Atasi Perubahan Iklim
18 Juni 2022 21:51 WIB
Tulisan dari Alfiah Hasna tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Cuaca panas dan terik yang terjadi akhir-akhir ini banyak dikeluhkan masyarakat sejak awal Mei 2022. Beberapa bahkan mengeluh kesulitan tidur sebab hawa panas masih terasa meski malam telah tiba. Panasnya cuaca juga diiringi dengan hujan yang lebat. “Kagak ujan mau tidur susah gegara gerah, ujan deres tidur susah juga gegara was was banjir. Problematik bet org Tangerang,” menurut salah satu netizen yang dengan akun @txtdaritng. Fenomena ini terjadi sebab adanya perubahan iklim (climate change) di dunia, salah satunya Indonesia.
ADVERTISEMENT
Membahas permasalahan ini, sebuah organisasi bertema gerakan lingkungan hidup, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) bersama prodi Jurnalistik Fikom Unpad melakukan diskusi di acara talkshow bertema “Encouraging the Society to Understand Climate Matters Through Science Journalism”, Selasa (17/5).
Meiki Wemly Paendong, Direktur Eksekutif WALHI Jawa Barat menjelaskan jika sebab cuaca tak lazim muncul karena adanya perubahan iklim sebagai dampak dari pemanasan global. “Penyebab perubahan iklim karena berawal dari pemanasan global, dimana pemanasan global ini terjadi dari aktivitas manusia yang secara sederhana akibat dari aktivitas pembakaran energi yang masih menggunakan energi fosil,” ucap Meiki saat menjelaskan sebab terjadinya kenaikan suhu tak lazim akhir-akhir ini. Menurutnya, perubahan iklim yang terjadi perlu di amati dan diteliti agar masyarakat bisa mengkritisi fenomena tersebut. Untuk itu, jurnalisme sains hadir sebagai perantara produk jurnalisme secara akurat berdasarkan keilmuan berbasis sains.
ADVERTISEMENT
Hanibal Wijayanda, Manager Content Research and Guestbooker TVOne, mendefinisikan jurnalisme (berbasis) sains sebagai tugas bagi wartawan untuk menerjemahkan bahasa sains dan teknologi yang rumit ke dalam narasi sederhana yang mudah dipahami oleh masyarakat. Jurnalisme sains disini berperan penting sebagai jembatan penghubung masyarakat terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi melalui berita sains.
Tantangan yang saat ini dihadapi bagi para jurnalis dalam memberitakan isu lingkungan menurut Meiki adalah bagaimana pengemasan berita itu sendiri agar bisa diterima oleh masyarakat sebab isu-isu terkait lingkungan hidup dan perubahan iklim memang masih kalah dibanding isu-isu lain di luar itu.