Konten dari Pengguna

Kesehatan Gigi dan Hubungan Internasional

Muhammad Ali Ashhabul Kahfi
Master Of Politics and International Relations, School of Strategic and Global Studies, University Of Indonesia.
23 Februari 2023 16:25 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Ali Ashhabul Kahfi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kegiatan Bakti Sosial kesehatan gigi dan mulut oleh mahasiswi Program Studi Kedokteran Gigi, Universitas YARSI [Foto: Dokumentasi Pribadi/Morita AB]
zoom-in-whitePerbesar
Kegiatan Bakti Sosial kesehatan gigi dan mulut oleh mahasiswi Program Studi Kedokteran Gigi, Universitas YARSI [Foto: Dokumentasi Pribadi/Morita AB]
ADVERTISEMENT
Kesehatan gigi dan mulut merupakan hal yang sangat penting bagi kesehatan dan kesejahteraan seseorang. Namun, meskipun kesehatan gigi dan mulut merupakan hal yang sangat penting, masih banyak negara yang belum memperhatikan kesehatan gigi dan mulut sebagai prioritas kesehatan masyarakat. Hal ini menjadi peluang dan tantangan bagi hubungan internasional di era globalisasi.
ADVERTISEMENT
Menurut World Health Organization (WHO), sekitar 3,5 miliar orang di seluruh dunia menderita masalah kesehatan gigi dan mulut, dan sekitar 530 juta anak-anak menderita karies gigi. Era globalisasi membawa dampak yang besar pada kesehatan masyarakat. Perdagangan bebas dan pertumbuhan ekonomi global telah meningkatkan mobilitas manusia dan barang dari satu negara ke negara lainnya.
Selain itu, kemajuan teknologi juga telah mempermudah pertukaran informasi, termasuk informasi tentang kesehatan. Hal ini membuka peluang untuk memperbaiki kesehatan masyarakat, termasuk kesehatan gigi dan mulut.
Dalam era globalisasi, kesehatan gigi dan mulut menjadi semakin penting dalam hubungan internasional. Negara-negara di seluruh dunia harus berkolaborasi untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut masyarakat secara global. Namun, tantangan-tantangan yang dihadapi juga semakin besar, seperti biaya yang tinggi, akses yang terbatas, dan perbedaan budaya.
ADVERTISEMENT

Peluang dalam Hubungan Internasional dan Kesehatan Gigi

Salah satu peluang besar adalah kerja sama internasional dalam bidang kesehatan gigi. Negara-negara dapat saling bertukar pengetahuan dan pengalaman dalam mencegah dan mengatasi masalah kesehatan gigi dan mulut.
Pelayanan dan perawatan kesehatan gigi oleh mahasiswi Program Studi Kedokteran Gigi, Universitas YARSI [Foto: Dokumentasi Pribadi/Morita AB]
Negara-negara yang lebih maju dalam bidang kesehatan gigi dapat membantu negara-negara yang masih memerlukan bantuan. Selain itu, kerja sama internasional dapat membantu meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di bidang kesehatan gigi, sehingga dapat meningkatkan pelayanan kesehatan gigi di seluruh dunia.
Ada beberapa peluang dalam hubungan internasional dan kesehatan gigi yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut masyarakat secara global:
ADVERTISEMENT

Tantangan dalam Hubungan Internasional dan Kesehatan Gigi

Namun, kerja sama internasional dalam bidang kesehatan gigi juga menemui tantangan. Salah satu tantangan terbesar adalah kesenjangan kesehatan gigi antara negara-negara maju dan negara-negara berkembang.
Negara-negara yang kurang berkembang cenderung memiliki masalah kesehatan gigi yang lebih besar, seperti kurangnya akses ke pelayanan kesehatan gigi, kurangnya sumber daya manusia yang terlatih di bidang kesehatan gigi, dan kebijakan kesehatan yang kurang mendukung kesehatan gigi. Kesulitan ekonomi juga dapat menjadi hambatan bagi negara-negara yang ingin memperbaiki kesehatan gigi dan mulut masyarakatnya.
Meskipun ada banyak peluang dalam hubungan internasional dan kesehatan gigi, masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi:
ADVERTISEMENT
Selain itu, perbedaan budaya dan bahasa juga dapat menjadi tantangan dalam kerja sama internasional di bidang kesehatan gigi. Misalnya, beberapa negara mungkin memiliki tradisi pengobatan alternatif yang berbeda dari pengobatan modern. Selain itu, bahasa yang berbeda juga dapat menjadi hambatan dalam pertukaran pengetahuan dan pengalaman antar negara.
Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, kerja sama internasional dalam bidang kesehatan gigi perlu dilakukan dengan cara yang berkelanjutan dan terukur.
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut oleh mahasiswi Program Studi Kedokteran Gigi, Universitas YARSI [Foto: Dokumentasi Pribadi/Morita AB]
Negara-negara dapat bekerja sama dalam mengembangkan program-program kesehatan gigi yang terintegrasi dan terkoordinasi dengan baik. Selain itu, penggunaan teknologi dan media.
Beberapa contoh negara yang memiliki hubungan bilateral dalam bidang kesehatan gigi antara lain:
ADVERTISEMENT
Dalam kerja sama bilateral di bidang kesehatan gigi, negara-negara tersebut dapat saling membantu dalam meningkatkan kesehatan gigi dan mulut masyarakat, memperbaiki sistem pelayanan kesehatan gigi, serta saling belajar dan bertukar pengetahuan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di bidang kesehatan gigi.