Oversharing: Perlukan Posting Privasi di Media Sosial?

Alief
Mahasiswa Ilmu Komunikasj Binus University
Konten dari Pengguna
27 Januari 2023 19:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Alief tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Media Sosial. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Media Sosial. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Sadar gak sih kalo saat ini media sosial menjadi tempat untuk melakukan berbagai drama? Kenapa dikatakan demikian? Karena setiap harinya akan selalu ada konten viral yang padahal pada dasarnya itu sama sekali tidak bermanfaat dan malah mengajarkan hal-hal buruk. Terlebih media sosial kini diakses tidak hanya oleh orang dewasa saja melainkan juga anak-anak di bawah umur.
ADVERTISEMENT
Hal ini tentu akan sangat berdampak pada psikis dan mental anak. Contohnya seperti yang sering terjadi di Twitter. Media sosial tersebut sering dihiasi dengan trending topic soal konten-konten viral tentang kehidupan orang lain, termasuk sisi kehidupan yang dianggap privat seperti aktivitas seksual. Bahkan konten atau thread drama twitter kebanyakan berisi soal kekerasan seksual yang ujung-ujungnya malah menjadi blunder.
Kalau diperhatikan, rasa-rasanya siapa pun bisa jadi viral. Ini merujuk pada kebiasaan orang Indonesia yang gemar mengabadikan momen. Ada kejadian aneh sedikit pasti direkam, ada orang good looking difoto. Bahkan beberapa bulan lalu ada selebgram yang ramai diperbincangkan di media sosial lantaran berfoto dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang sedang berduka. Selebgram tersebut dianggap tidak tahu etika dan privasi.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari berbagai macam kasus ini, dapat disimpulkan bahwa media sosial sekarang membuat batasan privasi seseorang menjadi semakin buram. Sebab tidak sedikit orang yang pada akhirnya menjadikan media sosial sebagai diary kehidupan mereka. Posting tentang hal privasi dianggap sebagai wajar dan lumrah. Tindakan-tindakan oversharing seperti ini sebenarnya akan sangat rawan terkena cyber crime dan tentunya bukanlah sesuatu yang baik karena tidak semua hal perlu orang tahu, tidak semua hal perlu diumbar dan di post di media sosial.
Setidaknya terdapat dua faktor utama yang membuat seseorang menjadi oversharing:
Meskipun sebenarnya memposting sesuatu di media sosial itu boleh-boleh saja karena itu hak setiap orang. Tapi lucunya, seiring dengan perkembangan zaman, orang malah berlomba-lomba untuk memposting segala informasi termasuk hal-hal privat tentang diri dan sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Untuk itu perlu adanya kesadaran tentang sharing secara wise. Karena ketika seseorang bahkan tidak tahu apa privasi diri yang perlu diproteksi, maka besar kemungkinan orang tersebut juga tidak akan tahu jenis privasi orang lain yang perlu dihormati.