Konten dari Pengguna

Perjalanan Sukses Penjual Bakmi Roti

Alief Angelian R
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
22 November 2022 17:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Alief Angelian R tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Warung Bakmi Jawa Ngasem Krapyak Kulon, Bantul (9/11/2022) Foto : Dokumentasi Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Warung Bakmi Jawa Ngasem Krapyak Kulon, Bantul (9/11/2022) Foto : Dokumentasi Pribadi
ADVERTISEMENT
Di dekat Panggung Krapyak tepatnya di Krapyak Kulon, Sewon, Bantul, Yogyakarta terdapat sebuah warung bakmi dari kakek dan nenek yang sangat menginspirasi digemari para pecinta kuliner. Warung bakmi ini memiliki awal perjalanan yang berat dari bisnis kasur dan roti.
ADVERTISEMENT
Awal perjalanan kakek dan nenek tersebut adalah membantu orangtuanya berjualan dan memperbaiki kasur di sebuah kontrakan yang bertempat di daerah Ngasem. Mereka berjualan kasur dengan hasil yang kurang memuaskan dan tidak cukup untuk menghidupi kelima anaknya.
Di tengah kesibukan berjualan dan memperbaiki kasur, mereka mulai membuka bisnis roti di kontrakannya. Roti yang dijual cukup laris dan sangat digemari banyak sekali pelanggan. Setiap hari banyak pembeli hingga mengantri panjang.
Seiring berjalannya waktu mereka tidak dapat melanjutkan salah satu dari bisnis tersebut, karena orangtuanya meninggal dunia. Mereka sangat kewalahan dalam mengelola roti dan kasur saat itu. "Saat itu kami lebih memilih berjualan roti saja, karena roti sedang laris-lrisnya," ujar kakek tersebut.
Sudah jatuh tertimpa tangga, setelah musibah yang dialami dan mereka melanjutkan berjualan roti, mereka dilarang menjual roti oleh pemilik kontrakan. Larangan berjualan tersebut dikarenakan proses pembuatan roti sangat berisik dan mengganggu orang di sekitar. Dengan berat hati mereka terpaksa berhenti berjualan roti.
ADVERTISEMENT
"Setelah dilarang berjualan roti, kami berdua mencoba untuk membuat resep bakmi dan mulai berjualan dari awal," ujarnya. Awal perjalanan menjual bakmi sangatlah berat, per hari mereka hanya mendapatkan 1 atau 2 pelanggan saja.
"Jualan bakmi di sini bagus, pasti kedepannya akan laris," ujar seseorang pada saat itu. Berawal dari mulut ke mulut, akhirnya bakmi ini mulai ramai dikenali banyak orang.
Beberapa saat setelah dikenali orang banyak, mereka kembali mendapat halangan. Mereka terpaksa harus pindah dari kontrakan yang mereka huni dan memutuskan untuk pindah ke rumah mereka yang tepatnya berada di Bantul. Tempatnya masih tergolong sepi pada saat itu.
"Setelah kami pindah, kami berjualan dari awal lagi dan hanya sedikit pelanggan yang datang, namun kami tidak menyerah dan mendapatkan apa yang kami inginkan," ujar nenek tersebut. Mereka dapat kembali memenuhi kebutuhan keluarga.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini bakmi yang mereka jual sudah hampir lebih dari 20 tahun untuk bisa menghidupi dan membiayai sekolah anak-anaknya. Bakmi ini sekarang bernama "Bakmi Jawa Ngasem Krapyak Kulon", yang awalnya bakmi ini sering dijuluki "Bakmi Roti" atau "Bakmi Ngasem".