Konten dari Pengguna

Saham Hijau Investasi Berkelanjutan yang Sedang Naik Daun

Moh Ali fais
S2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis UPN Veteran Jawa Timur. tempat tinggal di kota surabaya
7 Januari 2025 11:36 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Moh Ali fais tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa tahun terakhir, tren investasi berkelanjutan telah mendapatkan momentum yang signifikan di kalangan investor global. Salah satu instrumen yang menjadi sorotan utama adalah "saham hijau," atau saham perusahaan yang berfokus pada praktik bisnis ramah lingkungan dan berkelanjutan. Dari perusahaan energi terbarukan hingga bisnis dengan inisiatif net-zero, saham hijau kini menjadi pilihan menarik bagi investor yang tidak hanya mencari keuntungan finansial, tetapi juga ingin berkontribusi pada pelestarian lingkungan.
Shurce:pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Shurce:pixabay.com
Apa Itu Saham Hijau?
ADVERTISEMENT
Saham hijau mengacu pada saham perusahaan yang beroperasi dalam sektor-sektor yang mendukung keberlanjutan lingkungan. Ini termasuk energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan hidroelektrik; teknologi ramah lingkungan; pengelolaan limbah; hingga agribisnis berkelanjutan. Selain itu, perusahaan yang mengadopsi kebijakan ESG (Environmental, Social, and Governance) yang ketat juga sering masuk dalam kategori ini. Keunggulan utama saham hijau terletak pada daya tariknya sebagai bagian dari ekonomi masa depan. Ketika dunia bergerak menuju target nol emisi karbon dan transisi energi bersih, perusahaan hijau memiliki peluang besar untuk bertumbuh secara eksponensial.
Mengapa Saham Hijau Menjadi Populer?
Popularitas saham hijau tidak terlepas dari meningkatnya kesadaran global akan krisis iklim. Pemerintah, organisasi internasional, dan individu semakin menyadari pentingnya mengurangi jejak karbon untuk menjaga keberlangsungan bumi. Hal ini mendorong investasi besar-besaran dalam proyek hijau di berbagai belahan dunia. Di sisi lain, investor institusional seperti bank, dana pensiun, dan manajer aset besar juga semakin mengintegrasikan kriteria ESG ke dalam strategi portofolio mereka. Langkah ini tidak hanya mencerminkan tanggung jawab sosial, tetapi juga dilandasi oleh keyakinan bahwa perusahaan dengan kinerja ESG yang baik cenderung lebih tahan terhadap risiko dan lebih inovatif dalam menghadapi tantangan masa depan.
ADVERTISEMENT
Kinerja Saham Hijau di Pasar
Secara historis, saham hijau telah menunjukkan performa yang cukup menjanjikan. Meskipun volatilitas pasar tetap menjadi faktor yang memengaruhi, sektor energi terbarukan, misalnya, mencatatkan pertumbuhan yang luar biasa dalam dekade terakhir. Indeks-indeks saham yang berfokus pada perusahaan hijau, seperti MSCI ESG Leaders Index atau Nasdaq Clean Edge Green Energy Index, sering kali mengungguli indeks konvensional dalam jangka panjang. Namun, seperti halnya investasi lainnya, saham hijau juga menghadapi risiko. Tantangan utama adalah ketergantungan pada kebijakan pemerintah dan regulasi. Misalnya, subsidi untuk energi terbarukan atau insentif pajak untuk proyek hijau bisa memengaruhi profitabilitas perusahaan. Selain itu, hype di sekitar tema keberlanjutan kadang memunculkan fenomena "greenwashing," di mana perusahaan mengklaim ramah lingkungan tanpa bukti nyata.
ADVERTISEMENT
Contoh Perusahaan Hijau yang Patut Diperhatikan
Beberapa perusahaan hijau yang menonjol di pasar global antara lain:
1. Tesla, Inc. Pemimpin dalam kendaraan listrik dan teknologi baterai.
2. NextEra Energy, Inc. Perusahaan energi terbarukan terbesar di dunia.
3. Orsted. Penyedia energi angin lepas pantai terkemuka.
4. Brookfield Renewable Partners. Berinvestasi dalam portofolio energi terbarukan yang beragam.
5. Beyond Meat, Inc. Fokus pada produksi alternatif daging nabati.
Di Indonesia, perusahaan seperti PT Pertamina Geothermal Energy dan PT Barito Pacific Tbk mulai menarik perhatian karena inisiatif mereka dalam pengembangan energi ramah lingkungan.
Bagaimana Investor Dapat Memulai?
Untuk memulai investasi pada saham hijau, investor perlu melakukan riset mendalam. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil:
ADVERTISEMENT
a. Memahami Profil Risiko: Tentukan sejauh mana Anda siap mengambil risiko. Saham hijau di sektor teknologi baru cenderung memiliki volatilitas tinggi, tetapi juga potensi pertumbuhan yang besar.
b. Menganalisis Kinerja Perusahaan: Periksa laporan tahunan dan strategi ESG perusahaan. Fokus pada hasil konkret, bukan hanya klaim.
c. Diversifikasi Portofolio: Jangan hanya fokus pada satu sektor hijau. Sebarkan investasi ke berbagai kategori, seperti energi terbarukan, teknologi hijau, dan agribisnis.
d. Menggunakan Platform Investasi: Banyak platform investasi kini menyediakan pilihan reksa dana atau ETF bertema ESG yang memudahkan diversifikasi portofolio.
Shurce:pixabay.com
Tren dan Inovasi dalam Saham Hijau
Selain perkembangan yang sudah disebutkan, tren baru terus muncul di sektor saham hijau. Salah satunya adalah kemunculan "teknologi hijau pintar" yang menggabungkan kecerdasan buatan (AI) dan big data untuk meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi emisi karbon. Contohnya, perusahaan teknologi kini menggunakan AI untuk mengoptimalkan pengelolaan energi di pabrik-pabrik besar atau mengurangi limbah dalam proses produksi. Inovasi lain adalah pengembangan baterai generasi baru yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Hal ini akan semakin mendukung kendaraan listrik dan penyimpanan energi terbarukan. Perusahaan yang berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan (R&D) untuk baterai canggih ini diperkirakan akan menjadi pemain kunci di masa depan. Lebih jauh, pengembangan pasar karbon (carbon trading) juga berperan penting dalam mendukung perusahaan hijau. Perdagangan karbon memberikan insentif kepada perusahaan untuk mengurangi emisi mereka, dan saham perusahaan yang terlibat dalam pasar karbon ini cenderung mendapat perhatian investor.
ADVERTISEMENT
Masa Depan Saham Hijau
Dengan tekanan global yang terus meningkat untuk mencapai target iklim, saham hijau diprediksi akan tetap relevan dan bahkan lebih dominan di pasar modal. Inovasi teknologi, komitmen pemerintah, dan perubahan preferensi konsumen akan terus mendorong pertumbuhan sektor ini. Namun, investor juga perlu berhati-hati dan tetap realistis dalam mengelola ekspektasi. Meskipun peluangnya besar, investasi hijau tetap memerlukan evaluasi yang cermat dan strategi jangka panjang. Dengan pendekatan yang tepat, saham hijau bisa menjadi instrumen investasi yang tidak hanya menguntungkan secara finansial, tetapi juga membawa dampak positif bagi bumi yang kita tinggali.