Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Upaya Menjaga Kestabilan Ekologi Pertanian
23 Juni 2022 20:57 WIB
Tulisan dari Alivia Rahmaninda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sistem pertanian terus mengalami perkembangan setiap waktunya dan kebutuhan masyarakat untuk hidup selalu berlanjut. Kegiatan pertanian sangat bergantung pada kestabilan ekosistem beserta interaksinya. Kestabilan ini memberikan keuntungan bagi tanaman budidaya, lingkungan, hingga organisme makro dan mikro yang ada didalamnya. Semakin positif interaksinya maka semakin baik juga hasil produksi pertaniannya.
ADVERTISEMENT
Perkembangan yang nampak pada lingkup pertanian ini dilaksanakan melalui penerapan LEISA (Low External Input Sustainable Agriculture). LEISA merupakan penopang antara konsep pertanian terpadu dengan pertanian keberlanjutan, yakni masukan eksternal dengan menerapkan optimalisasi interaksi agroekosistem dan masukan produksi agar meminimalisir masukan kimia dalam pertanian. LEISA adalah teknik penerapan terbaru yang lebih optimal serta ramah lingkungan dibandingkan dengan teknik penerapan sebelumnya yakni LEIA dan HEIA.
Penerapan LEISA (Low External Input Sustainable Agriculture) bermanfaat bagi sistem pertanian beserta ekologinya. Secara umum penerapan LEISA (Low External Input Sustainable Agriculture) ini bertujuan untuk menciptakan kestabilan pada hasil produksi dan dapat memaksimalkan pemanfaatan sumber daya alam secara alami. Sedangkan secara khusus penerapan LEISA (Low External Input Sustainable Agriculture) bertujuan untuk memanfaatkan kehadiran IPTEK, mampu merancang perencanaan dalam bidang penelitian, pendidikan, hingga penyuluhan, serta melakukan perpaduan yang tepat dan bijak pada sumber daya, pengetahuan lokal, dan input luar.
ADVERTISEMENT
Teknik penerapan LEISA memiliki prinsip ekologi dasar berupa: (1) Menjaga kondisi tanah agar dapat menopang pertumbuhan dan perkembangan tanaman, yakni dengan penambahan bahan organik sebagai bentuk pengelolaan tanah dalam menciptakan kehidupan organisme di tanah secara optimal. (2) Menjaga keseimbangan unsur hara secara optimal, seperti fiksasi Nitrogen, recycle, dan penggunaan pupuk eksternal sebagai pelengkap kebutuhan hara. (3) Mencegah kerusakan lingkungan akibat radiasi cahaya matahari, udara, dan air melalui pengendalian erosi dan iklim mikro. (4) Melakukan penekanan secara optimal terhadap serangan hama penyakit. (5) Pemanfaatan keterpaduan dan sinergi sumber daya genetik.
Pertanian bisa lebih maju dan modern melalui LEISA. Penerapan LEISA (Low External Input Sustainable Agriculture) ini berdasarkan keadaan fisik ekologi serta keadaan sosial dan ekonomi masyarakat. Penerapannya diharapkan dapat mencakup berbagai wilayah dan kondisi alam di Indonesia seperti wilayah terpencil pada pulau-pulau kecil, pegunungan (dataran tinggi), hingga lahan marginal. Dikarenakan wilayah yang masih belum terjangkau juga memiliki potensi besar untuk mendukung sistem pertanian LEISA (Low External Input Sustainable Agriculture). Untuk dapat memaksimalkan penerapannya maka diperlukan pendampingan dan partisipasi para petani di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Secara keseluruhan, LEISA merupakan teknik yang bermanfaat besar bagi budidaya pertanian hingga lingkup ekologinya. Peluang yang dialami oleh para petani menjadi lebih besar dan baik sehingga pemenuhan kebutuhan dan hasil produksi tetap terjaga. Gangguan dan hambatan dalam pertanian dapat diselesaikan dengan melibatkan berbagai unsur mulai dari tanah, air, udara, hingga radiasi cahaya matahari. Oleh karena itu, penerapan LEISA (Low External Input Sustainable Agriculture) sangat optimal digunakan dan diterapkan untuk pertanian masa sekarang hingga seterusnya dengan tetap menjaga kelestarian ekosistem.