Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Kilas Balik: HAM Kesehatan pada Masyarakat Golongan Menengah Kebawah Era Covid
2 Januari 2025 20:06 WIB
ยท
waktu baca 2 menitTulisan dari Alodya Ganes Lalita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sejak awal pandemi, tekanan ekonomi menjadi salah satu faktor utama yang membatasi akses layanan kesehatan bagi golongan yang kurang mampu. Banyak sekali keluhan keluarga dari golongan menegah kebawah yang kehilangan mata pencaharianya akibat adanya pembatasan aktivitas sosial dan ekonomi saat pandei lalu. Dengan pendapatan yang berkurang, akhirnya memutuskan untuk prioritas belanja lebih ke kebutuhan dasar, seperti makanan sehingga kebutuhan kesehatan seperti obat-obatan atau konsultasi kesehatan menjadi terabaikan.
ADVERTISEMENT
Kebijakan dari pemerintah juga memegang peran penting dalam menjamin akses kesehatan yang merata. Namun, ada saja kasus seperti implementasi kebijakan yang sering kali tidak berjalan efektif. Program Kartu Indonesia Sehat (KIS) memang dirancang untuk membantu masyarakat yang kurang mampu, tetapi masih adasaja kendala seperti kurangnya informasi, kesulitan dengan teknis pendaftaran, dan kendala administratif yang menghambat manfaat program tersebut.
Bukan hanya itu saja, pandemi ini juga mengungkapkan ketimpangan dalam akses vaksinasi. Meskipun pemerintah sudah mengupayakan vaksisnasi gratis, warga menengah kebawah tetap ada kendala, seperti kesulitan untuk mendaftar dan mengakses lokasi vaksinasi terutama yang ada di wiilayah terpencil. Salah satu faktor yang memperburuk kondisi ini adalah kurangnya edukasi mengenenai pentingnya vaksinasi.
Dalam perspektif HAM, pemerintah memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa seluruh warga negara tanpa terkecuali dapat menikmati hak atas kesehatan. Upaya untu merealisasikan hal tersebut sangat memerlukan pendekatan yang berkeadilan dan lebih inklusif, seperti memperluas distribusi tenaga medis ke daerah terpencil, mengoptimalisasi teknologi digital untuk pelayanan kesehatan jarak jauh, serta meningkatkan alokasi anggaran untuk kesehatan.
ADVERTISEMENT
Untuk kedepannya, adanya pandemi harus menjadi pelajaran penting dalam memperkuat sistem kesehatan yang adil dan merata. Pemenuhan hak ataskesehatan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, tetapi juga membutuhkan sinergi dari berbagai pihak, seperti, masyarakat, sektor swasta, dan organisasi nonpemerintah. Dengan demikian, tantangan akses layanan kesehatan di era COVID-19 dapat teratasi serta hak asasi manusia dapat ditegakkan secara menyeluruh dan adil.