Konten dari Pengguna

6 Cara Membedakan Produk Kulit Asli dan Kulit Imitasi

Aloysius Ivan Deryanto John
Modern Indonesian handcrafts enthusiast
11 April 2017 15:51 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aloysius Ivan Deryanto John tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
6 Cara Membedakan Produk Kulit Asli dan Kulit Imitasi
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Produk leather / kulit identic dengan produk yang berkualitas, eksklusif, premium dan tahan lama. Namun seiring perkembangan jaman, semakin banyak bermunculan produk-produk kulit bagus yang kita pikir asli namun sebenarnya adalah kulit sintesis. Banyak orang memang tidak mampu membedakan antara kulit asli dan kulit sintetis, apalagi ketika dibanderol dengan harga yang sama.
ADVERTISEMENT
Namun kualitas produk kulit asli tidak perlu dipertanyakan lagi, menurut artikel tentang perbedaan Dompet Kulit Asli dan Sintetis ini, produk kulit sintetis hanya bertahan 1/3 umur dari produk kulit asli. Bahkan jika dirawat dengan benar, produk kulit asli dapat bertahan hingga puluhan tahun dan tidak akan pernah terkelupas seperti kebanyakan kulit sintetis lainnya.
Untuk mengetahui perbedaan antara produk yang menggunakan material kulit asli dan kulit sintetis ada beberapa hal yang perlu anda cek ketika anda berbelanja produk kulit:
1. Cek label produk
Lihat apabila memang ditulis syntetic leather (kulit sintetis) atau Genuine Leather (kulit asli). Kadang produk kulit asli juga dituliskan dalam bentuk Real Leather, Top/Full Grain Leather, Made with Animal Products. Jika tertulis Manmade Material itu juga berarti kulit sintetis.
ADVERTISEMENT
2. Mengecek pada "ketidak-sempurnaan" pada permukaan kulit
Produk kulit asli tidak sempurna, sama seperti kulit manusia, anda akan menemukan perbedaan warna, goresan, kerutan atau keriput. Ketidak sempurnaan bukanlah hal yang buruk, justru hal ini lah yang membuat produk kulit berbeda antara satu dengan yang lain. Tekan atau tarik material kulit asli dan jika anda dapat melihat perubahan pada tekstur kulit tersebut.
Cek juga pada bagian pinggir kulit, apabila terlihat tidak rapih atau masih terdapat serat-serat kulit menandakan itu adalah kulit asli. Kulit sintetis menggunakan mesin pemotong sehingga hasil potongan akan rapih dan bersih.
Justru jika permukaan produk kulit tidak memiliki hal-hal ini dan terlihat sama seluruhnya, menandakan itu adalah material buatan.
ADVERTISEMENT
3. Cium aroma kulit
Sama seperti kulit manusia, produk kulit asli juga memiliki bau yang khas. Jika anda kurang yakin bau seperti apa yang menandakan bau kulit asli, kunjungi toko produk kulit asli dan cium aroma produk tersebut. Sedangkan produk kulit sintetis akan beraroma seperti plastik.
4. Tes menggunakan api (bersifat merusak!)
Salah satu tes yang dapat dengan mudah dilakukan adalah dengan membakar material kulit tersebut menggunakan api selama 5-10 detik. Namun hati-hati karena ini akan merusak material tersebut (apabila bukan kulit asli). Produk kulit asli hanya akan terbakar sedikit saja dan menimbulkan aroma seperti rambut terbakar, sedangkan produk kulit sintetis akan terbakar seluruhnya karena menggunakan material plastik.
ADVERTISEMENT
5. Tes menggunakan air (bersifat merusak!)
Selain api anda juga dapat melakukan tes menggunakan air. Material kulit asli akan menyerap air, seperti kulit pada manusia. Sedangkan kulit sintetis tidak akan menyerap air sama sekali. Jadi anda dapat menaruh beberapa tetes air pada permukaan kulit dan lihat apabila akan terserap atau tidak. Kulit yang menyerap air akan meninggalkan tanda air pada permukaan, meskipun akan menghilang setelah beberapa saat namun anda tetap harus berhati-hati.
6. Harga tidak akan bohong
Produk dengan material kulit asli tidak akan pernah berharga murah. Hal ini sesuai dengan apa yang anda dapatkan dari sebuah produk kulit asli yakni eksklusifitas dan daya tahan yang sangat tinggi. Sebagai kontras, produk kulit sintetis dapat dijual dengan sangat murah, namun kualitas dan daya tahannya tidak akan bertahan lama.
ADVERTISEMENT
Sumber: marketplays.id, wikihow