Konten dari Pengguna

Data Science dalam Politik: Analisis Sentimen Menjelang Pemilu 2024

Alun Yuanita
Mahasiswa Sains Data Universitas Airlangga
6 Mei 2023 21:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Alun Yuanita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi big data. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi big data. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pemilu, khususnya pemilihan presiden dan wakil presiden selalu diselimuti dengan keramaian di media sosial. Warganet saling mengkampanyekan jagoannya atau bahkan menjelekkan calon lain. Tentunya, unggahan-unggahan ini akan sangat berpengaruh pada calon pemilih yang belum menentukan pilihannya, atau bahkan yang sudah menentukan.
ADVERTISEMENT
Apalagi saat ini penduduk Indonesia didominasi gen-Z dan milenial yang tidak bisa lepas dari internet. Untuk itu, sangat penting bagi calon pemimpin untuk mengambil hati warganet. Hal itulah yang menyebabkan analisis sentimen menjadi sangat penting untuk dilakukan.
Data, khususnya data media sosial ini akan dapat memberikan wawasan yang berharga tentang pandangan publik terhadap isu-isu politik, partai politik, dan calon pemimpin selama masa kampanye pemilu. Wawasan tersebut, kemudian dapat dimanfaatkan oleh calon pemimpin untuk memutuskan strategi kampanye yang lebih efektif untuk mengambil suara dari calon pemilih.
Analisis sentimen bekerja dengan mengekstrak sentimen positif, negatif ataupun netral dari calon pemimpin menggunakan machine learning seperti Naive Bayes. Kemudian dilakukan analisis topik apa saja yang berhubungan dengan setiap sentimen. Ini akan membantu calon pemimpin menentukan strategi kampanye selanjutnya. Tak hanya itu, dengan analisis sentimen, calon pemimpin dapat mengetahui seberapa efektif strategi kampanye yang telah mereka lakukan.
ADVERTISEMENT
Namun, analisis sentimen pada data media sosial juga memiliki kelemahan dan tantangan yang harus diatasi. Salah satu tantangan utama adalah dalam memproses jumlah data yang sangat besar dengan efektif. Data yang besar memerlukan sumber daya dan metode khusus untuk menganalisisnya. Tantangan kedua adalah media sosial juga dapat dipengaruhi oleh bot atau akun palsu yang dapat mempengaruhi analisis sentimen sehingga tidak akurat atau membuat data analyst bekerja lebih keras untuk mengolahnya.
Kesimpulannya, analisis sentimen pada media sosial menggunakan data science adalah teknik yang sangat penting dalam politik modern. Dengan mengumpulkan dan menganalisis data dari platform media sosial, politikus dapat memahami pandangan publik tentang isu-isu politik dan calon pemimpin mereka dan mengevaluasi serta merencanakan strategi kampanye yang lebih efektif.
ADVERTISEMENT
Meskipun analisis sentimen juga memiliki tantangan yang harus diatasi, seperti memproses jumlah data yang sangat besar dan meminimalkan pengaruh akun palsu. Namun, hal ini dapat diatasi dengan menggunakan algoritma yang lebih baik dan teknologi yang lebih maju dan akan terus berkembang kedepannya.