Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.2
Konten dari Pengguna
Sutayta Al Mahamli Ilmuwan Muslim Perempuan
20 Januari 2021 11:32 WIB
Tulisan dari Amanat Solikah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pada dasarnya kita sering mendapat pengetahuan tentang para ilmuwan muslim yang menemukan karya-karya hebat. Namun apakah kita menyadari bahwa ilmuwan yang kita ketahui kebanyakan laki-laki, termasuk dalam bidang matematika.
ADVERTISEMENT
Ilmuwan muslim yang bernama Ibnu Sina dan Al Khawarizmi tentunya sudah tidak asing jika telinga kita mendengarkan, namun apakah kita mengetahui bahwa terdapat ilmuwan muslim perempuan dalam bidang matematika yang sedang membangun peradaban Islam ?.
Mengenal Ilmuwan Muslim Sutayta
Nama Sutayta Al Mahamli memang sangat asing bagi kita, namun beliau adalah sosok ilmuwan muslim perempuan dalam matematika yang luar biasa. Sutayta berasal dari Baghdad , beliau juga tergolong pakar ilmuwan matematika pada abad ke 10 .
Sutayta dilahirkan di Irak lebih tepatnya di daerah Bagdad. Sutayta memiliki ayah yang sangat luas ilmunya dan tinggi pendidikannya. Ayahnya bernama Abu Abdullah Al Hussein yang mana beliau adalah seorang hakim, namun selain menjadi hakim ayahnya Sutayta juga menulis beberapa buku dan kitab.
ADVERTISEMENT
Diantara buku dan kitab ayahnya adalah shalat Al Idayn dan kitab Fiqih. Selain itu keluarga Sutayta juga berpendidikan semua termasuk pamannya yang bernama Abu Hussein Mohammed, beliau juga seorang hakim dan ilmunya dalam bidang hadis sangatlah mahir tidak diragukan lagi.
Sutayta juga mempunyai anak yang bernama Abu Muhamed Hussein bin Ismail Al Mahamli, putranya juga seorang hakim yang mana putranya yang dikenal setiap mengambil kebijakan-kebijakan diputuskan dengan bijak oleh putra Sutayta.
sejak kecil Sutayta sering diajari ilmu-ilmu pendidikan oleh ayahnya, bagi ayahnya pendidikan adalah hak segala manusia dan itu sangat penting. Jadi tidak ada keheranan jika sedari kecil Sutayta sudah bisa menguasai beberapa cabang ilmu pendidikan terkhusus Matematika .
ADVERTISEMENT
Kegigihan Dalam Belajar
Ayahnya selalu mendorong Sutayta untuk berpengetahuan luas seperti ayahnya dan pamannya yang seorang hakim dan ahli hadis, sehingga nasab ilmu yang ada di dalam diri Sutayta adalah orang berpendidikan semua.
Sutayta adalah seorang pakar matematika khususnya di bidang aritmatika sedangkan aritmatika sendiri adalah cabang ilmu matematika yang mempelajari tentang operasi bilangan atau orang menyebutnya dengan teori bilangan disini yang dipelajari adalah tentang penjumalahn, penguranagan, perkalian dan pembagian.
Selain bidang aritmatika Sutayta juga mahir dalam ilmu Faroid atau bisa disebut dengan pembagian waris. Jadi di waktu itu tidak heran jika ilmu tentang aritmatika dan ilmu faroid berkembang sangat pesat dan memiliki kemajuan.
Semenjak kecil ayahnya juga elalu mendatangkan guru untuk Sutayta, karena Sutayta sendiri juga sangat tertarik dalam belajar. Di antara guru yang pernah mengajar sekaligus menjadi guru panutan Sutayta adalah Abu Hamza bin Qasim, Omar bin Abdul Aziz Al Hashimi, Ismail bin Abbas Al Warraq, dan Abdul Al Ghofir bin Salamah Al Homsi.
ADVERTISEMENT
Kemahiran Ilmu yang Dimiliki
Dalam pakar matematikanya Sutayta juga mendalami cabang ilmu aljabar selain itu Sutayta juga bisa menyelesaikan permasalahan sistem persamaan dalam matematika, yang mana dengan kemahirannya ini banyak para matematikawan yang mengutip ilmu darinya.
Selain ilmu matematika Sutayta juga mahir dalam ilmu agama, seperti Ilmu Hadis, Sastra Arab, dan Hukum Syariah. Selama Sutayta hidup dia tidak pernah terjauhkan dengan angka sehingga membuat dia mengabdikan dirinya dalam membangun peradaban islam di kala itu.
Dengan semua kemampuan dan kemahiran ilmu yang di miliki, Sutayta juga disegani dan di puji oleh para sejarawan diantaranya adalah Ibnu Al Khatib Baghdadi, Ibnu Al Jazwi, dan Ibnu Katsir.
Sosok ilmuwan perempuan muslim ini sangat multitalenta karena semangat belajarnya dan mengabdikan diri dengan ilmu-ilmunya untuk peradaban islam waktu itu. Pada tahun 987 M Sutayta meninggal dunia, meskipun sudah meningeal Sutayta tetap abadi dengan peninggalan ilmu-ilmu yang telah dikembangkan dan diajarkannya.
ADVERTISEMENT