Konten dari Pengguna

DESA LUMINTU : Dampak Sosial dalam Pemanfaatan Susu Sapi untuk Pemenuhan GIZI

amanda ayyasyi
Saya seorang mahasiswi semester akhir yang ahli dibidang pangan. Saya kuliah di Universitas Diponegoro Semarang. Jurusan Teknologi Pangan
11 September 2024 10:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari amanda ayyasyi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sosialisasi Pemanfaatan Susu Sapi Segar oleh mahasiswa UNDIP
Desa Lumintu, yang terletak di Kecamatan Gunungpati, Semarang, telah menunjukkan potensi besar dalam pengembangan industri susu. Dengan area seluas 5.399.085 hektar dan 91 kelompok tani, desa ini menjadi pusat produksi susu perah terbesar di Kota Semarang, menyuplai 50% dari total populasi ternak sapi di wilayah tersebut. Kelompok Tani Ternak (KTT) Rejeki Lumintu berperan penting dalam pengelolaan ternak dan lahan, mengelola kegiatan seperti pakan, kerohanian, budidaya, dan kesehatan ternak. Desa ini memiliki padang rumput hijau yang melimpah, mendukung produksi susu segar berkualitas tinggi. Meskipun demikian, peternak sering menghadapi tantangan harga jual susu mentah yang fluktuatif, mempengaruhi pendapatan mereka. Untuk mengatasi masalah ini, kelompok tani setempat berkomitmen untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas usaha ternak.
ADVERTISEMENT
Dalam upaya memaksimalkan potensi susu sapi, program sosialisasi mengenai pemanfaatan susu sapi segar diluncurkan sebagai bagian dari kerja tim KKN UNDIP. Program ini, yang berkolaborasi dengan pemerintah desa dan kelompok PKK, mengedukasi peternak dan warga mengenai teknik pembuatan susu segar serta manfaat kesehatannya. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang cara mengolah susu sapi segar menjadi produk yang lebih bernilai.
Program ini telah membawa dampak signifikan bagi masyarakat Desa Lumintu. Secara ekonomi, inisiatif ini membuka peluang usaha baru, terutama bagi ibu-ibu PKK, yang kini dapat memproduksi dan menjual yogurt. Peningkatan keterampilan ini tidak hanya meningkatkan pendapatan keluarga tetapi juga mengurangi ketergantungan pada penjualan susu mentah, menciptakan stabilitas ekonomi yang lebih baik. Dalam aspek kesehatan, peningkatan produksi dan konsumsi susu segar memberikan akses yang lebih baik ke produk pangan bergizi. Susu segar yang kaya protein berkontribusi pada peningkatan kualitas gizi, mendukung pertumbuhan dan kesehatan anak-anak serta dewasa di desa. Dari segi sosial dan pendidikan, program ini memperkuat rasa percaya diri dan kemandirian ibu-ibu PKK serta meningkatkan semangat gotong royong di antara warga. Keberhasilan program ini juga telah menginspirasi komunitas lain untuk mengembangkan inisiatif serupa, menciptakan efek positif dalam pemberdayaan ekonomi dan peningkatan kualitas hidup di daerah tersebut.
ADVERTISEMENT