Konten Media Partner

Cara Generasi Muda Memaknai Pancasila

14 Februari 2018 13:00 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cara Generasi Muda Memaknai Pancasila
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Ambon,- Menanamkam pemahaman pancasila dan pendidikan bela negara bagi generasi muda turut membentuk karakter dan menjiwai nilai-nilai dasar pancasila. Generasi muda khususnya pelajar merupakan usia rentan, terpengaruh terhadap paham yang mencederai pancasila. Salah satu contoh yang marak belakangan ini dijumpai yakni penyalahgunaan media sosial dikalangan generasi muda untuk mengekspresikan diri.
ADVERTISEMENT
“ Setelah mengenal, mengerti, menghayati dan memahami arti cinta kepada tanah air, timbulah kesadaran untuk membela bangsa dan negara,” kata Dirjen Pendididkan Dasar dan Menegah, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Hamid Muhammad.
Menurutnya, generasi muda wajib meyakini pancasila sebagai satu-satunya falsafah dan idiologi negara, mereka seharusnya memliliki keberanian untuk rela berkorban demi negara dan bangsa dengan peduli terhadap lingkungan dan gotong royong.
“ untuk saling tolong-menolong, generasi muda seharusnya mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi maupun golongan”, ujar Hamid.
Perwira Pembantu Utama 2 Staf Umum Teritorial Markas Besar Angkatan Darat, Kolonel Inf Yunianto, mengatakan, bela negara adalah tekad, sikap maupun perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, rela berkorban demi menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara.
ADVERTISEMENT
“ Pendidikan kesadaran bela negara adalah bentuk upaya persiapan secara dini bagi generasi muda. Dengan menumbuhkan kecintaan terhadap bangsa dan negara, ” tegasnya.
Markas Besar TNI AD bersama Kementrian pendidikan dan Kebudayaan, gencar memberikan pendidikan belanegara bagi kalangan muda di Indonesia. Selasa kemarin, dua instansi negara itu menggelar asistensi pendidikan pancasila dan bela negara dengan melibatkan ratusan Siswa dari 13 Sekolah Menengah Pertama ( SMP ) sekota Ambon yang dibuka oleh Dirjen Pendididkan Dasar dan Menegah, Kemendikbud, Hamid Muhammad didampingi Danrem 151/Binaiya Kolonel Infanteri Christian Tehuteru.
Selain Maluku yang dipusatkan di Kota Ambon, Kota Medan bakal jadi kota kedua tempat dilaksanakannya kegiatan itu. Dua kota tersebut sengaja dipilih sebagai percontohan bagi daerah-daerah lainnya di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Ambonnesia