Memanfaatkan Sampah Jadi Bahan Bakar Gas Metana

Ambon,- Bagi masyarakat awam, sampah yang menumpuk di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) tidak lebih dari hal kotor ataupun tidak bernilai. Namun nyatanya sampah punya sejuta manfaat bila dikelola dengan baik. 

Gas metana yang dihasilkan dari sampah dapat dijadikan bahan bakar. Di Ambon, pemanfaatan gas dari kotoran itu dijadikan bahan bakar pengganti minyak tanah atau gas.

Di area hutan mini Instalasi Pembuangan Sampah Terpadu Desa Toisapu terdapat sebuah gazebo bertuliskan Dapur Metana, di dapar itu terdapat dua tungku memasak yang bahan bakarnya menggunakan metana. Gas dari sampah. "Ini unik. Memang sudah banyak dengar tapi baru liat saat di Toisapu dan digunakan untuk masak ," kata George Manuhua, pengunjung IPST Toisapu. 

Menurutnya, ide bahan bakar dari gas metana adalah solusi ramah lingkungan. Gas metana juga membantu mengurangi penggunaan bahan bakar konvensional seperti minyak tanah.

Bagi Joe dan pengunjung lain yang datang, dapur metana adalah hal baru di Ambon dan bisa menjadi bahan pembelajaran. Di situ anak-anak dari sekolah alam atau pengunjung bisa belajar langsung serta mencicipi olahan makanan yang dimasak dengan menggunakan bahan bakar gas metana.

Irene Sohilait Kepala UPTD IPST Ambon, menjelaskan, dapur metana dibuat sekitar dua bulan lalu. Pihaknya memanfaatkan gas hasil sampah atau kotoran dan dialiri melalui pipa instalasi gas metana dari tempat pembuangan sampah akhir yang berada di area IPST.

"Kita bisa masak dengan gas. Kantor juga pakai gas metana," jelasnya.

Selain gas metana, wujud pemanfaatan sampah lain yaitu batako dari sampah plastik. Batako itu disusun menjadi jalan setapak di kawasan hutan Toisapu.

Bagi Iren pesan pengolahan limbah atau sampah yang ia kerjakan dapat dicontoh masyarakat, karena sampah juga dapat diolah jadi barang layak pakai dan bermanfaat.

Reporter: Priska Akwila