Menggugah Implementasi Jiwa Kepahlawanan dengan Berani Bersuara

Amelia Listi Kirana
Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Brawijaya
Konten dari Pengguna
10 November 2023 15:00 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Amelia Listi Kirana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi membersarkan anak berjiwa pahlawan  Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi membersarkan anak berjiwa pahlawan Foto: Shutterstock

Merepresentasikan Jiwa Kepahlawanan dalam Demokrasi

ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia merupakan negara demokrasi yang berlandaskan hukum, artinya Indonesia menjadi negara berdaulat di mana rakyat ikut mengambil andil dalam pelaksanaan pemerintahan serta beriringan dengan berjalannya hukum yang menjadi sebuah landasan dalam berdemokrasi. Dengan ini, tentu tidak ada larangan dan batasan masyarakat dalam menyuarakan gagasan serta aspirasi yang ada di isi kepala mereka, selama gagasan yang disampaikan dapat memajukan dan berdampak baik.
ADVERTISEMENT
Alasan ini didukung oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 28E ayat (3) yang menjelaskan, “Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.” Namun, tidak dapat ditelan mentah-mentah, pasal tersebut harus diimplementasikan dengan sebaik-baiknya dengan tidak merugikan pihak mana pun.

Arti Pahlawan dalam Menyuarakan Pendapat

Untuk menghindari “kekacauan” dalam menyalurkan sebuah pemikiran, jiwa kepahlawanan perlu diimplementasikan dalam melandasi keberanian dalam menyalurkan sebuah gagasan. Jiwa kepahlawanan yang dimaksud memiliki arti bahwa dalam membuat gagasan harus disertai dengan sebuah pertanggungjawaban.
Mulai dari dasar apa saja yang mendukung gagasan tersebut serta apa dampak yang akan terjadi jika gagasan tersebut disuarakan. Jadi dapat disimpulkan bahwa sebutan pahlawan bukan hanya untuk seseorang yang rela berkorban untuk mengusir penjajah saja, namun seseorang yang berani dalam menyuarakan sebuah kebenaran guna membela siapa pun yang benar juga berhak disebut sebagai pahlawan.
ADVERTISEMENT

Nilai-Nilai Kepahlawanan sebagai Bekal untuk Bersuara

Kebebasan berpendapat dapat disuarakan melalui berbagai media, seperti tulisan, artikel, buku, dan masih banyak lagi. Perkembangan teknologi yang semakin maju juga menjadi media untuk mendukung penyampaian pendapat. Tentunya, akan menjadi sebuah ladang bagi setiap orang untuk mengekspresikan pendapat mereka.
Namun, jika dalam kegiatan ini masyarakat tidak didasari oleh bekal pengetahuan yang cukup, akan menjadi sebuah pisau bermata dua, di mana dampak baiknya seluruh masyarakat bebas untuk mengeluarkan segala isi pikiran mereka, namun di sisi lain akan menjadi bumerang jika pemikiran tersebut tidak sejalan dengan pendapat orang lain.
Pada masalah ini, akan muncul berbagai perdebatan mengenai mana yang benar. Oleh karena itu, sangat diperlukan untuk mendasari segala pemikiran kita dengan pengetahuan dan nilai-nilai kepahlawanan.
ADVERTISEMENT
Sebagai kaum intelektual, tentu memiliki peran yang sangat besar dalam menyuarakan pendapat demi sebuah masa depan bangsa. Berbekal pemahaman yang mendalam terhadap isu dan permasalahan yang sedang dihadapi oleh masyarakat, kita harus berani serta bertanggung jawab untuk menjadi suara masyarakat.
Tidak hanya menyuarakan pendapat, kita juga berperan sebagai agent of change di mana sebuah ide dan gagasan kita dapat mendorong terjadinya sebuah perubahan. Dalam hal ini, kita tidak hanya memberi kritik, namun juga harus menawarkan solusi serta alternatif yang dapat meningkatkan kualitas dalam sebuah kebijakan.

Pentingnya Etika sebagai Penunjang Komunikasi dalam Bersuara

Sebagai pemuda yang berjiwa kepahlawanan, juga diperlukan sebuah etika dalam menunjang apa yang akan kita suarakan. Kunci utama dalam menyampaikan sebuah kritik adalah bagaimana gaya komunikasi kita. Bahasa yang kita gunakan harus terarah sehingga dapat dengan mudah dipahami tanpa kehilangan poin-poin yang akan disampaikan.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, penting untuk bersikap terbuka terhadap segala pandangan atau pendapat lain karena dalam proses demokrasi diperlukan sebuah ruang dialog yang sehat tanpa memberatkan pendapat sepihak saja. Kemudian dengan memandang perspektif yang berbeda juga memberi dampak positif kepada kita, di mana perbedaan pandangan tersebut akan memperkaya wawasan kita sehingga dapat mempertimbangkan solusi terbaik untuk memecahkan segala persoalan.

Tantangan serta Upaya dalam Memperjuangkan Demokrasi

Didukung oleh sebuah keberanian, kita harus siap dalam menghadapi konsekuensi dari "pihak yang merasa dirugikan." Saat mereka merasa paling benar, pendapat dan kritik kita tidak akan ada nilainya walaupun terdapat kebenaran yang terselip di dalamnya. Tentu hal ini akan menciptakan sebuah tantangan dalam berdemokrasi. Ketika kebebasan berpendapat ditekan, dampaknya akan merugikan masyarakat serta dapat menghambat proses kemajuan sosial.
ADVERTISEMENT
Oknum yang duduk di kursi pemerintahan tidak segan-segan untuk melakukan pengekangan terhadap suara masyarakat. Mulai dari penutupan akses masyarakat dalam menunjukkan keluhan yang ditujukan kepada pemerintah hingga melakukan intimidasi terhadap siapa pun yang tidak sejalan dengan kebijakannya.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menjelaskan:
Beliau lantas menambahkan bawasannya terjadi peningkatan ancaman terhadap kebebasan sipil, di mana mayoritas publik cenderung takut dalam menyuarakan aspirasi yang dimiliki. Dengan sendirinya, demokrasi di Indonesia akan terus terkikis jika setiap pendapat atau kritik yang disuarakan tidak dihargai.
ADVERTISEMENT
Meskipun dihadapkan dengan tekanan, sebagai seorang yang menjunjung nilai kepahlawanan harus tetap teguh dengan memegang prinsip moral serta etika dalam bersuara. Tanpa rasa takut, kita harus tetap menyuarakan pendapat serta terus mengobarkan api untuk sebuah perubahan. Terdapat langkah-langkah yang harus kita upayakan dalam membela dan memperjuangkan demokrasi.
Pertama, meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya sebuah demokrasi melalui aktivitas publik seperti seminar atau penyuluhan literasi terhadap risiko apa saja yang muncul jika kebebasan berpendapat dibatasi. Kemudian yang kedua adalah terus melakukan riset yang mendalam terhadap sebuah informasi sehingga ditemukan fakta yang dapat menguatkan gagasan kita.
Selain itu, dibutuhkan sebuah strategi dalam kolaborasi guna menciptakan kekuatan yang lebih besar untuk melawan pelanggaran kebebasan berpendapat. Masuk ke dunia politik juga salah satu cara untuk mendesak perubahan kebijakan pemerintah dan mendukung kebebasan berpendapat melalui pengaruh yang dimiliki.
ADVERTISEMENT

Harapan Menyongsong Jiwa Kepahlawanan dalam Bersuara

Sosok dengan semangat kepahlawanan harus menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan nilai-nilai demokrasi serta menyongsong perubahan yang lebih baik. Kepahlawanan seseorang turut dibuktikan dengan keberanian mereka dalam menghadapi sebuah tantangan dan ancaman yang timbul akibat mempertahankan sebuah pendapat.
Keberanian mereka menjadi angin segar dengan membawa sebuah harapan, melawan ketidakadilan, memperjuangkan kebenaran, dan menciptakan ruang untuk menyuarakan keragaman pendapat. Dengan penuh keyakinan dan keteguhan hati, mereka mampu untuk membuat perubahan yang positif dalam jalannya sebuah kehidupan.
Melalui langkah-langkah yang mereka lakukan, muncul sebuah harapan bahwa semangat kepahlawanan ini harus terus berkobar demi membawa masa depan yang lebih maju di mana setiap ide dan gagasan dapat dihargai. Tidak hanya itu, setiap suara yang muncul juga harus mendapatkan perlindungan dengan landasan hukum yang digunakan sebagai mestinya.
ADVERTISEMENT