Konten dari Pengguna

Kafe Hits Bernuansa Budaya NTT

Amelia Ayu Aldira
Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Jurusan Penerbitan (Jurnalistik)
21 Juni 2022 11:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Amelia Ayu Aldira tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Salah satu menu makanan dan minuman di Kopi Bajawa Flores. (Sumber Foto : Dokumentasi Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu menu makanan dan minuman di Kopi Bajawa Flores. (Sumber Foto : Dokumentasi Pribadi)
ADVERTISEMENT
Zaman sekarang, hangout atau nongkrong sudah menjadi lifestyle bagi anak muda, pelajar, mahasiswa hingga para pekerja. Terlebih di masa pandemi seperti ini, kita harus Work From Home (WFH) atau kuliah online. Sehingga, kafe bisa dijadikan tempat untuk bekerja serta mengerjakan tugas-tugas kuliah.
ADVERTISEMENT
Kafe biasanya dijadikan tempat yang asyik, tidak hanya menikmati makanan dan minumannya yang lezat. Pastinya kita mencari suasana yang nyaman dan tempatnya yang unik. Sekarang ini, tidak banyak kafe yang bernuansa budaya Indonesia, bahkan bisa dibilang sangat jarang karena kebanyakan bernuansa modern classic.
Belum lama ini, saya menemukan sebuah kafe hits yang ramai pengunjung. Bahkan, hampir setiap hari kafe tersebut tidak pernah terlihat sepi. Kafe ini mengusung konsep budaya Indonesia, membuat siapapun yang melihatnya akan merasa tertarik untuk datang ke sana.
Kopi Bajawa Flores ini menghadirkan nuansa etnik budaya Nusa Tenggara Timur (NTT). Semua outlet Kopi Bajawa Flores selalu memiliki ciri khasnya masing-masing walaupun semua konsepnya membuat kita merasakan nuansa (NTT). Saat tiba di kafe, dari pintu masuk saya dapat langsung melihat berbagai jenis kain tenun asli dari pengrajin di NTT.
ADVERTISEMENT
Ketika saya memasuki kafe tersebut, saya benar-benar terkejut karena tempatnya yang sangat luas. Oleh karena itu, kafe ini menjadi salah satu outlet di Depok yang memiliki ciri khas 'Bioskop' jadi ketika saya masuk akan langsung disambut dengan tangga yang membawa saya seperti memasuki tribun bioskop. Lalu, saya memilih untuk duduk di ruang VIP yang setiap sisi temboknya didesain seperti batik serta bisa menjadi spot foto.
Kopi Bajawa Flores ini selalu ramai pengunjung karena bisa dibilang hampir setiap seminggu sekali atau bahkan setiap hari selalu ada live musiknya. Kafe ini juga menyediakan perpaduan makanan modern dengan tradisional NTT serta es krim Tempo Gelato dan berbagai jenis cake. Selain menjual makanan dan minuman, Kopi Bajawa Flores menjual kain tenun asli dari pengrajin di NTT.
Kain tenun yang dijual sekaligus menjadi spot foto favorit di Kopi Bajawa Flores. (Sumber Foto : Dokumentasi Pribadi)
Kain tenun ini merupakan salah satu kain tradisional yang banyak terdapat di beberapa daerah di Indonesia. Mereka pada dasarnya dibuat menggunakan teknik yang sama, tetapi yang membedakannya adalah fitur dan gayanya.
ADVERTISEMENT
Dalam produksi kain tenun Flores, alat yang digunakan khusus untuk menenun. Jenis alat tenun yang digunakan adalah alat tenun tradisional atau alat tenun tanpa mesin (ATBM). Kedua alat ini masih digunakan oleh para penenun, meskipun perkembangan teknologi alat tenun terus berlanjut.
Dalam proses pembuatan kain tenun Flores, menggunakan alat khusus untuk menenun. Jenis alat tenun yang dipakai adalah alat tenun tradisional ataupun alat tenun bukan mesin (ATBM). Kedua alat tersebut hingga kini masih dimanfaatkan oleh pengrajin tenun, walaupun perkembangan teknologi alat tenun mesin telah ada.
Tidak hanya itu, keindahan alam dan kenikmatan kopi tentu dimiliki oleh Flores. Produk unggulan yang sudah diekspor sampai mancanegara adalah Arabica Flores Bajawa yang sangat memanjakan lidah saya karena memiliki rasa yang unik. Sebab pembudidayaan kopi sudah sejak dulu dilakukan secara turun temurun dan dilestarikan sampai sekarang.
ADVERTISEMENT
Terlebih lagi, Kota Bajawa, Kabupaten Ngada memang daerah yang potensial untuk menanam kopi. Maka, tidak heran baik itu Arabica Flores maupun Robusta Flores sama-sama diminati. Selain itu, Flores Bajawa dirawat tanpa pestisida. Jadi, kopi ini punya aroma alami yang kuat serta pembudidayaan kopi Flores juga dilakukan di daerah Manggarai.
Meskipun terkenal dengan keindahan alamnya, NTT menempatkan posisi ketiga sebagai provinsi dengan angka kemiskinan terbesar di Indonesia. Maka dari itu, Kopi Bajawa Flores berkolaborasi dengan Yayasan Tangan Pengharapan untuk berkomitmen memberikan sebagian dari apa yang didapat untuk meningkatkan pendidikan di pedalaman NTT.
Oleh karena itu, kafe ini menyisihkan profit 20% untuk disumbangkan ke Yayasan Tangan Pengharapan. Jadi, secara tidak langsung ketika kita membeli makanan dan minuman di Kopi Bajawa Flores, kita juga sudah turut berdonasi dan mendukung kemajuan pendidikan anak-anak di Nusa Tenggara Timur.
ADVERTISEMENT
(Amelia Ayu Aldira/Politeknik Negeri Jakarta)