Konten dari Pengguna

Makan Berlebihan dalam Pandangan Islam

Amelia Nur Mayda
Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia
31 Oktober 2024 9:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Amelia Nur Mayda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi makan berlebihan. Image by Pexels from Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi makan berlebihan. Image by Pexels from Pixabay
ADVERTISEMENT
Sebagaimana yang kita tahu, makan merupakan kebutuhan pokok manusia untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh. Namun, kebiasaan makan berlebihan dalam Islam dipandang negatif dan dilarang. Bagaimana ajaran Islam memandang hal ini? apa yang bisa kita lakukan untuk menghindarinya? simak pembahasan berikut ini!
ADVERTISEMENT
1. Larangan Makan Berlebihan Menurut Al-Qur’an dan Hadist
Islam menekankan keseimbangan dalam setiap aspek, termasuk pola makan. Dalam Surah Al-A’raf ayat 31, Allah SWT berfirman:
“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebihan.” (QS. Al-A’raf: 31)
Ayat ini mengizinkan kita untuk makan dan minum, namun menegaskan agar tidak berlebihan. Berlebihan di sini bukan hanya soal jumlah makanan, tetapi juga mengenai sikap dan gaya hidup yang seimbang dalam menikmati rezeki.
Rasulullah SAW juga mengingatkan pentingnya menahan diri dalam makan. Beliau bersabda, seperti yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi:
“Tidak ada wadah yang diisi manusia lebih buruk dari perutnya. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap untuk menegakkan punggungnya. Jika ia perlu makan lebih banyak, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga lagi untuk napasnya.” (HR. Tirmidzi)
ADVERTISEMENT
Hadist ini mengajarkan keseimbangan dan pentingnya mengontrol nafsu makan, agar tubuh tidak terbebani oleh konsumsi berlebih yang dapat menyebabkan penyakit.
2. Dampak Negatif Makan Berlebihan
Islam mengajarkan bahwa kesehatan adalah nikmat yang perlu dijaga. Makan berlebihan bisa berisiko menimbulkan penyakit seperti obesitas, gangguan pencernaan, penyakit jantung, dan diabetes. Selain itu, makan terlalu banyak dapat membuat tubuh lemas dan mengurangi kualitas ibadah karena tubuh yang terlalu kenyang cenderung malas.
Secara spiritual, makan berlebihan dapat memperkuat nafsu yang akhirnya melemahkan hubungan dengan Allah SWT. Orang yang sibuk memuaskan selera makan sering kali mengabaikan ibadah dan kewajibannya.
3. Adab Makan dalam Islam sebagai Pengendalian Diri
Islam mengajarkan berbagai adab makan yang membantu menghindari perilaku berlebihan, seperti:
ADVERTISEMENT
• Mengucapkan basmalah sebelum makan: Hal ini mengingatkan bahwa makanan adalah rezeki dari Allah sehingga mendorong kita untuk makan secukupnya.
• Berhenti makan sebelum kenyang: Rasulullah SAW menganjurkan untuk berhenti sebelum perut benar-benar penuh, seperti yang dijelaskan dalam hadist di atas.
• Makan secukupnya: Makan dalam porsi wajar menjaga kesehatan dan mendukung kegiatan sehari-hari, termasuk beribadah.
• Menghindari kerakusan: Sifat rakus dilarang dalam Islam karena menunjukkan kurangnya rasa syukur dan bisa menimbulkan kebiasaan makan berlebihan.
4. Mensyukuri Rezeki yang Diberikan
Makanan merupakan salah satu bentuk rezeki dari Allah SWT, dan kita diharapkan mensyukurinya dengan mengonsumsi makanan secukupnya dan tidak berlebihan. Hal ini dapat menggambarkan bentuk rasa syukur, sekaligus menyadari bahwa banyak orang lain yang tidak seberuntung kita.
ADVERTISEMENT
Makan berlebihan merupakan perilaku yang tidak disukai olen Allah SWT. Mengonsumsi makanan secukupnya menjadi cara untuk menjaga kesehatan dan mensyukuri nikmat Allah SWT. Dengan mengikuti adab makan dalam Islam, kita dapat menjaga kesehatan sekaligus menjaga fungsi tubuh untuk menjalankan aktivitas sehari-hari.