Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Apakah Seseksi Itu Menjadi Data Scientist?
21 Desember 2022 17:45 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Mo'Ammar Husein tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi data (Sumber : Foto oleh Kevin Ku dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/kacamata-black-farmed-di-depan-komputer-laptop-577585/)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01gm8kfb99er9vbj4w3smp6g52.jpg)
ADVERTISEMENT
Hampir semua orang yang tertarik pada dunia data yang satu ini pasti telah mendengar ataupun membaca kali kalimat di atas. Ada benarnya juga sebutan itu, tetapi apakah sejalan dengan dunia kehidupan para pekerjanya. Terlebih di Indonesia?
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh kehidupan para pekerja di Indonesia, yang kebanyakan tidak terlepas dari budaya kerja kantor yang masih banyak diisi oleh “boomers” atau bos yang tidak kompeten. Menjadikan budaya konservatif dan tidak kompeten pada perusahaan yang harus ditinggalkan karena hidup mengikuti zaman bukan sebaliknya.
Dapat dibayangkan jika seorang data scientist, data analyst, serta data engineer yang bekerja, dipimpin oleh para bos yang tidak kompeten mengisi jajaran tertinggi di perusahaan. Sungguh definisi bekerja di bawah tekanan seperti yang biasa tercantum pada bagian deskripsi lowongan pekerjaan.
Melihat tim dari data analyst membeberkan hasil kepada jajaran manajer maupun direksi perusahaan yang kukuh hasilnya harus sesuai dengan konsep pemikiran mereka. Atau tim data scientist yang memodelkan data, prediksi perusahaan kedepannya, estimasi dan lainnya yang dituntut permintaan data analyst sesuai kehendak para jajaran tertinggi. Serta tim data engineer sedang membersihkan raw data yang sangat berantakan dan harus mengelolanya dalam skala besar serta dituntut harus segera selesai secepat mungkin.
ADVERTISEMENT
Atau pada perusahaan skala kecil sampai menengah yang hanya diisi oleh satu orang data scientist. Di mana dia harus mengerjakan segala pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh pekerja dalam bidangnya tersendiri seperti data analyst maupun data engineer dengan alasan untuk menekan pengeluaran dari perusahaan.
Jadi apakah ini yang disebut dengan “The Sexiest Job in 21st Century”?
Tidak hanya itu, mungkin di beberapa lembaga atau kementerian, para data scientist diperintahkan oleh para pejabat yang tidak bertanggung jawab, untuk memberikan data masyarakat sebagai alat untuk persiapan kontestasi politiknya. Menyebabkan tanggung jawab yang besar dan beban kerja yang berat menjadi tantangan bagi mereka.
Sebagai karyawan atau yang sekarang lebih sering dipanggil dengan istilah “budak korporat,” terlebih lagi yang berurusan dengan data seperti data scientist dan kawan-kawannya, mungkin ada beberapa hal menjadi sisi gelap profesi ini:
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sisi gelap yang kita pikir hanya sebatas sisi dari begitu banyaknya sisi yang ada tergantung dari sisi mana kita melihatnya. Diibaratkan layaknya Thanos, pada kenyataannya tidak semua orang menganggap bahwa dia sebagai penjahat.
Mo'Ammar Husein, Mahasiswa Sarjana Program Studi Sains Data Institut Teknologi Telkom Purwokerto.