Demokrat: Isu SARA Jangan Terbawa ke Pilgub Jabar

27 April 2017 14:47 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Dede Yusuf tiba di Wisma Proklamasi. (Foto: Wahyuni Sahara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dede Yusuf tiba di Wisma Proklamasi. (Foto: Wahyuni Sahara/kumparan)
Sejumlah partai sudah mulai menjaring calon untuk Pilgub Jawa Barat. Partai Demokrat menilai setelah Pilgub DKI usai, gaung politik akan berpindah ke Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat Dede Yusuf berharap keriuhan pilkada di Jawa Barat tidak diwarnai isu SARA seperti di DKI.
"Isu SARA jangan sampai terbawa lagi ke Jawa Barat karena sangat sensitif sekali di sana. Beda dengan DKI yang kemajemukannya tinggi. Tapi, kalau Jabar ini boleh dikatakan tidak begitu tinggi seperti di Jakarta. Jadi sebaiknya jangan bawa isu," ujar Dede di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (27/4).
"Dan jumlah penduduk Jawar kan sekarang 57 juta. Artinya pemilih bisa lebih dari 35 juta. Bisa dihitung cost kira-kira berapa. Pasti ada pertarungan gajah-gajah besar," lanjutnya.
Dede memprediksi koalisi partai yang terbangun di Jabar tidak akan jauh berbeda dengan koalisi di DKI. Gerindra, kata dia, sudah hampir dipastikan dengan PKS. Namun, Dede belum bisa memastikan dengan siapa Partai Demokrat akan berkoalisi. Demokrat saat ini hanya memiliki 11-12 kursi sehingga masih membutuhkan 8 atau 9 kursi.
ADVERTISEMENT
Dede merupakan salah satu nama yang sedang digodok di internal partai untuk maju di Pilgub Jabar. Mengenai kemungkinan menjadi salah satu calon, Dede menyerahkan seluruh mekanisme ke internal partai.
Partainya, kata dia, sudah menyiapkan sejumlah orang sebagai kandidat gubernur Jabar.
"Ada Bupati Karawang, Wali Kota Sukabumi, Wali Kota Cirebon, Ketua DPD Jabar juga ada. Prinsipnya Partai Demokrat harus koalisi dan itu harus dilakukan partai," ujarnya.
Baca juga: