Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Djarot Libatkan Pasukan Pelangi di Program Bedah Rumah
29 Maret 2017 16:18 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Program bedah rumah akan menjadi salah satu program unggulan paslon Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat. Dalam implementasinya, program bedah rumah akan melibatkan pasukan biru, oranye, ungu, dan pasukan yang akan dibentuk, pasukan merah.
ADVERTISEMENT
Calon Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat mengatakan pasukan ini nantinya diberi nama pasukan pelangi, yang bertanggung jawab melakukan program bedah rumah. Dalam praktiknya, tugas utama untuk melakukan renovasi atau membangun rumah akan dilakukan oleh pasukan merah. Personel pasukan pelangi lain seperti pasukan biru, oranye, dan ungu akan membantu pasukan merah.
Djarot bercerita sesungguhnya bedah rumah sudah dilakukan sejak tahun lalu di Jakarta. Namun, Djarot tidak puas karena hanya dilakukan oleh tukang-tukang bangunan sehingga tidak menimbulkan semangat gotong royong.
"Tahun lalu sudah banyak dikerjakan tetapi melalui dana basis. Cuma saya bilang Pemda, saya enggak puas karena itu full seperti dikerjakan dengan tukang kemudian bahan bangunan, dan lain-lain," tutur Djarot di Jatinegara Barat, Jakarta Timur, Rabu (29/3).
ADVERTISEMENT
"Karena itu pasukan yang ada bisa dilibatkan. Misalnya pasukan ungu, PPSU itu bisa kita libatkan. Pasukan biru, hijau. Makanya ini saya bentuk, saya jadikan seperti pasukan pelangi untuk membedah rumah," lanjutnya.
Djarot mengatakan pelibatan tiga pasukan lain bertujuan untuk menumbuhkan semangat gotong royong. Namun, sebelum merealisasikan hal tersebut, kata Djarot, pasukan merah harus terlebih dahulu dibentuk.
"Kita (juga) punya banyak pasukan. Karena untuk bangun rumah kan nggak hanya atapnya doang, tetapi kan juga lantainya, temboknya, makanya kita bangun semua termasuk pembongkarannya," katanya.
Baca juga: Ahok Banggakan 6 Pasukannya di Pemprov DKI
Ia juga meminta agar program bedah rumah tidak dipelintir menjadi penggusuran. "Kalau kita mau bedah rumah jangan diplesetkan kalau ini bakal gusur. Kalau mau bedah rumah memang harus dibongkar lebih dulu untuk bikin yang baru," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, Djarot mengimbau agar RT, RW, dan tokoh masyarakat dapat berpartisipasi dan mendata warga yang tidak mampu yang membutuhkan program bedah rumah ini.
"Terutama melalui RT, RW atau tokoh masyarakat. Jadi jumlahnya tergantung, relatif. Bukan hanya kondisi rumahnya, tapi juga kondisi penghuninya. Karena bedah rumah bagi warga yang tidak mampu. Ini yang harus kita lakukan," tutupnya.