Fadli Zon Duga Ada Keterlibatan Mafia di Pencurian Berkas MK

23 Maret 2017 19:54 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Mahkamah Konstitusi Arief Hidayat. (Foto: Hafidz Mubarak/Antara Foto)
Wakil Ketua DPR Fadli Zon meminta Mahkamah Konstitusi (MK) melakukan penyelidikan internal terkait hilangnya dokumen sengketa pilkada di Kabupaten Dogiyai, Papua. Investigasi diperlukan demi menyelidiki adanya dugaan sabotase di internal MK.
ADVERTISEMENT
"Mestinya harus diinvestigasi. Kalau berkas itu sudah diregistrasi memang sudah masuk, ada tanda terima, tidak boleh hilang. Mestinya dilakukan penyelidikan internal kenapa bisa terjadi," ujar Fadli di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (23/2).
Ia menduga adanya berkas yang hilang padahal registrasi berkas masuk dan keluar sangat ketat terkait sabotase atau kesengajaan. Menurut dia, hal seperti ini seharusnya tidak terjadi di lembaga sekelas MK.
Fadli Zon, salah satu wakil ketua DPR. (Foto: Instagram @fadlizon)
"Kalau hilang berarti bentuk sabotase atau kesengajaan. Mungkin jadi harusnya tidak boleh itu terjadi apalagi di kembaga seperti MK," ujarnya.
Wakil Ketua Umum Gerindra ini menilai bisa saja hilangnya dokumen di MK itu berkaitan dengan mafia pemilu yang ingin memenangkan pilkada di Kabupaten Dogiyai.
ADVERTISEMENT
"Peradilan pemilu ya bisa saja. Yang jelas kan ada kesempatan terakhir di situ untuk berkompetisi. Menang kalah, MK yang memutuskan akhirnya," lanjutnya.
Fadli menambahkan bila pelaku di balik kejadian ini dicari agar tidak membuat keresahan. "Ya pasti kaitanya sengketa kan untuk orang orang yang bertanding yang sedang berkompetisi cuma siapa yang berkompetisi itu perlu dicari tahu," imbuhnya.