Ma'ruf Amin: Saya Kira Sudah Cukup Aksi Bela Islam di DKI

3 April 2017 13:01 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ketua MUI Ma'ruf Amin jadi saksi sidang Ahok (Foto: Antara/Pool/Isra Triansyah)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua MUI Ma'ruf Amin jadi saksi sidang Ahok (Foto: Antara/Pool/Isra Triansyah)
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jalan Veteran, Jakarta Pusat. Dalam pertemuan itu, Ma'ruf dan JK membahas berbagai hal, mulai dari ekonomi umat hingga upaya untuk membangun rekonsiliasi bangsa.
ADVERTISEMENT
Seusai pertemuan, Ma'ruf menegaskan bahwa seusai aksi Bela Islam 313, ia mengimbau masyarakat tidak perlu lagi melakukan aksi seperti 411, 212, atau 412. Menurut dia, serangkaian aksi tersebut berpotensi menimbulkan bibit intoleransi.
"Kalau menurut saya, kita perlu lebih pada sekarang ini, sudah cukup ya (aksi 411, 212, 412). Sudah kita suarakan. Sekarang, bagaimana melakukan pendekatan-pendekatan, dalam rangka menyatukan bangsa," ujarnya saat ditemui di kantor Wakil Presiden, Senin (3/4).
"Bukan soal dana saja, tenaga segala macam juga. Kan bisa digunakan untuk yang lain, dan juga itu, terjadinya benturan-benturan yang tidak perlu sebenarnya," lanjutnya.
Menurut Ma'ruf, kesalahpahaman merupakan permasalahan yang paling mendasar dalam dinamika yang terjadi saat ini. Perbedaan pilihan juga menjadi faktor penunjang dalam serangkaian aksi-aksi yang terjadi.
ADVERTISEMENT
"Tujuannya mereka bagus semua tapi di dalam mengekspresikannya, ternyata berbeda jadi, salah paham. Ya (itu akan) kita hilangkan," ujarnya.
Ma'ruf Amin di Istana Presiden. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ma'ruf Amin di Istana Presiden. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
Untuk mengakhiri perbedaan yang makin meruncing, Ma'ruf mengaku telah bertemu Presiden Joko Widodo untuk membahas rencana menggelar dialog. Dialog, kata dia, diperlukan untuk menyatukan berbagai elemen bangsa yang terpecah saat momen Pilgub DKI Jakarta.
Ma'ruf mengatakan dialog ini rencananya akan digelar sesuai Pilgub DKI.
"Insyaallah nanti mungkin akan diadakan sesudah pilkada. Sesudah pilkada ya mungkin kita harapkan ada dialog nasional sehingga kesalahpahaman, ketidakserasian akan hilang semua itu," ujarnya.
Ma'ruf meneruskan, dialog ini nantinya akan fokus pada tiga poin utama yaitu solutif, antisipatif dan rekonsiliatif. Ketiga hal ini diharapkan akan menemukan solusi kesenjangan, kesalahpahaman dan cara bagaimana hal yang sama tak terulang lagi di masa yang akan datang.
ADVERTISEMENT
Ketum MUI ini mengaku akan mengajak seluruh elemen masyarakat dari berbagai sisi. "Siapa saja? Semua elemen bangsa, tidak boleh ada yang ketinggalan. Tentu individu ada, tokoh tokoh dan lembaga lembaga," tegasnya.