Konten dari Pengguna

Sehari Menjelajahi Kota Madinah, 1 dari 3 Kota Suci Umat Islam

Andaru Dhaniswara
Indonesian Diplomat, Former Lawyer, Traveler, Liverpool FC Supporter, Have Visited 31 Countries in 5 Continents, Currently a Member of UNSC Task Force
17 Maret 2020 22:42 WIB
clock
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:17 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Andaru Dhaniswara tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pemandangan pintu masuk Kota Madinah (foto: dokumentasi pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Pemandangan pintu masuk Kota Madinah (foto: dokumentasi pribadi)
ADVERTISEMENT
Saya berkesempatan mengunjungi kota Madinah, satu dari tiga kota suci bagi umat Islam setelah Makkah dan Yerusalem, pada bulan Agustus 2017 yang lalu, dalam rangkaian perjalanan saya untuk menunaikan ibadah haji. Saya singgah di kota ini tidak lama, hanya satu hari. Namun demikian, saya mendapatkan pengalaman yang berkesan dengan mengunjungi sejumlah tempat bersejarah di kota ini.
Pemandangan luar Masjid Nabawi di Madinah (foto: dokumentasi pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Pemandangan luar Masjid Nabawi di Madinah (foto: dokumentasi pribadi)
Madinah, nama lengkapnya Al-Madinah al-Munawwarah merupakan tempat yang sangat bersejarah bagi umat Islam. Kota ini sebelumnya dinamakan Yathrib. Kota Madinah merupakan tujuan hijrah Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wa Salam pada tahun 622 Masehi setelah mendakwahkan ajaran Islam selama tiga belas tahun di kota Mekkah. Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wa Salam melanjutkan dakwahnya selama sepuluh tahun di kota Madinah hingga wafatnya. Kota ini merupakan tempat turunnya sebagian ayat Al-Quran selain Mekkah. Di kota ini pula banyak dimakamkan para Sahabat Nabi, yang merupakan generasi awal pemeluk agama Islam.
Bagian dalam Masjid Nabawi (foto: dokumentasi pribadi)
Setiap waktu kota Madinah selalu ramai dikunjungi umat Islam dari penjuru dunia, biasanya dalam rangkaian perjalanan untuk menunaikan ibadah haji atau umroh. Walaupun berkunjung ke kota Madinah bukanlah merupakan bagian atau rukun ibadah haji dan umroh, biasanya para Jemaah haji dan umroh tidak pernah melewatkan untuk berkunjung ke kota ini untuk berziarah. Pada saat saya berkunjung ke kota ini pada musim haji 2017 silam, saya mendapat kesempatan untuk berkeliling kota Madinah bersama Ustadz Zulfahmi, salah satu ustadz pembimbing rombongan saya. Apa saja tempat bersejarah di kota Madinah? Simak penjelasan berikut.
ADVERTISEMENT
1. Masjid Nabawi
Masjid Nabawi merupakan salah satu dari tiga masjid suci umat Islam setelah Masjidil Haram di kota Makkah dan Masjid Al Aqsa di kota Yerusalem. Selain menjadi pusat dakwah Islam di masa Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Salam, masjid ini juga pernah menjadi pusat kegiatan pemerintahan umat Islam. Di samping masjid Nabawi, Rasulullah Muhammad Shalallahu Alaihi Wa Salam dimakamkan, bersama dua Sahabat, Abu Bakar RA dan Umar bin Khattab RA. Suatu riwayat menyebutkan bahwa shalat di masjid Nabawi memiliki keutamaan, yaitu mendapatkan pahala setara 1000 shalat di masjid lainnya selain Masjidil Haram (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim).
Salah satu sudut luar Masjid Nabawi (foto: dokumentasi pribadi)
2. Masjid Quba
Masjid Quba merupakan masjid pertama yang dibangun Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wa Salam pada saat tiba di kota Madinah, sebelum membangun masjid Nabawi. Suatu riwayat menyebutkan shalat dua rakaat di masjid Quba akan mendapatkan pahala seperti pahala umroh (Hadis hasan Riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Pemandangan luar masjid Quba (foto: dokumentasi pribadi)
3. Masjid Jummah
ADVERTISEMENT
Masjid ini disebut juga masjid Bani Salim atau masjid al Wadi, adalah tempat di mana Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wa Salam pertama kali memimpin sholat Jum’at. Masjid ini terletak 900 meter dari masjid Quba dan 6 km dari masjid Nabawi.
Tampak luar Masjid Jummah (foto: dokumentasi pribadi)
4. Masjid Qiblatayn
Masjid ini berarti masjid dua kiblat. Di masjid inilah Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wa Salam menerima wahyu untuk memindahkan arah kiblat shalat umat Islam dari semula menghadap masjid Al Aqsa di Yerusalem menjadi ke arah Masjidil Haram di kota Makkah.
Sudut luar Masjid Qiblatayn (foto: dokumentasi pribadi)
5. Masjid Sab’ah
Masjid Sab’ah atau Masjid Tujuh merupakan kumpulan enam masjid kecil yang terletak di bagian barat gunung Sala’ yang menjadi lokasi perang Khandaq. Kumpulan masjid ini terdiri dari Masjid Al-Fath, Masjid Salman Al-Farisi (Sahabat Rasulullah yang menggagas pembuatan parit dalam perang Khandaq), Masjid Abu Bakar Ash-Shiddiq , Masjid Umar bin Khattab, Masjid Ali bin Abi Thalib dan Masjid Fathimah Az-Zahra (disebut juga masjid Saad bin Muaz). Disebut Masjid Tujuh karena termasuk di dalamnya masjid Qiblatayn.
ADVERTISEMENT
Pemandangan luar Masjid Sab'ah (foto: dokumentasi pribadi)
6. Bukit Uhud
Merupakan bukit setinggi 1.050 meter yang terletak 4,5 km sebelah utara kota Madinah. Bukit Uhud merupakan tempat bersejarah yang menjadi lokasi Perang Uhud yang terjadi pada 15 Syawal 3 Hijriah atau 625 Masehi, antara kaum Muslimin di Madinah dengan kaum Quraisy dari Makkah. Di lokasi ini terdapat juga pemakaman 70 orang Sahabat yang gugur dalam pertempuran ini. Bukit Uhud menjadi tempat ziarah umat Islam dari seluruh dunia. Dalam sebuah hadis riwayat Bukhari, disebutkan bahwa Bukit Uhud adalah salah satu dari bukit-bukit yang ada di surga.
Pemandangan Bukit Uhud dari kejauhan (foto: dokumentasi pribadi)
Demikian sedikit catatan pengalaman saya mengunjungi kota Madinah. Jazakallah Khairan untuk Ustadz Zulfahmi yang telah menemani saya berkeliling. Semoga para pembaca yang belum pernah berkunjung ke kota Madinah mendapat kesempatan untuk berkunjung suatu saat nanti. Amin.
Masjid Nabawi di malam hari (foto: dokumentasi pribadi)