Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Pertemanan Virtual, Harus Selalu Waspada!
12 Juli 2021 21:16 WIB
Tulisan dari Andin Danaryati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Menjalin pertemanan memang mengasyikkan.
ADVERTISEMENT
Terkadang, hal sederhana seperti bertegur sapa dengan teman dapat menjadi penyemangat diri untuk terus menjalani hari. Namun, di masa-masa sulit seperti saat ini, bahkan hal sesederhana itu menjadi sulit diwujudkan karena banyaknya faktor penghambat.
ADVERTISEMENT
Kebiasaan kita lambat laun berubah. Dari standar protokol kesehatan yang diperketat, hingga kebiasaan-kebiasaan kecil seperti bersalaman hingga memakai masker dan menggunakan hand sanitizer lambat laun menyebabkan kecemasan dan rasa takut berlebih bagi sebagian orang. Ditambah lagi, ruang gerak masyarakat untuk bersosialisasi menjadi sangat terbatas menjadi hanya dalam lingkup rumah saja. Akibatnya, intensitas interaksi sosial dengan kawan sebaya menyusut dengan cepat.
Hal ini bukan sesuatu yang aneh. Menurut Stephanie Cacioppo, Ph.D., direktur Brain Dynamics Laboratory di University of Chicago, hal ini berkaitan dengan manusia yang lambat laun terbiasa untuk bersifat saling curiga demi menyelamatkan hidupnya sendiri.
Komunikasi merupakan satu cara yang bisa kamu lakukan agar dapat membantu mengurangi stress yang diakibatkan kurangnya interaksi sosial. Beruntungnya kita karena di era di mana memperoleh informasi dan relasi baru menjadi jauh lebih mudah dibanding generasi terdahulu. Di masa ini, menjalin pertemanan dengan orang di hampir seluruh pelosok dunia bukan hal yang mustahil karena adanya internet dan media sosial. Kita tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu untuk dapat berkomunikasi satu sama lain.
ADVERTISEMENT
Karena alasan ini pula, hubungan pertemanan dapat dengan mudah terjalin, bahkan ketika kedua belah pihak tidak dapat langsung bertemu secara fisik. Inilah yang disebut dengan virtual friends, atau teman dari dunia maya. Dengan adanya media sosial, penggunanya dapat berinteraksi dengan pengguna lain, membentuk jalinan pertemanan bahkan tanpa harus bertemu secara langsung. Hebat, bukan?
Bagi beberapa orang, mempunyai teman di dunia maya dapat membuat mereka merasa lebih bebas karena tidak terikat dengan komunikasi verbal. Di dunia maya, orang-orang yang pemalu dan sulit berinteraksi verbal dengan orang lain dapat memiliki sedikit kebebasan untuk berinteraksi dengan orang asing yang ditemuinya di jagat internet.
Dengan menjalin pertemanan di media sosial, kamu juga bisa berinteraksi dengan orang yang memiliki kegemaran yang sama denganmu. Komunitas-komunitas kecil yang terbentuk atas dasar kegemaran yang sama tentu bisa membuatmu merasa nyaman. Contohnya, Twitter. Di media sosial berlogo burung biru ini, kamu bisa berbincang, bertukar pikiran, hingga belajar dari orang-orang yang punya minat dan hobi yang sama sepertimu.
ADVERTISEMENT
Meskipun tampaknya sederhana, cara kamu berkomunikasi dengan orang lain di dunia maya juga harus diperhatikan, lo. Karena dalam sosial media, kamu harus belajar mengekspresikan diri dengan kosakata yang jelas dan pemilihan kata yang baik agar tidak menyinggung pihak lain, atau membuat orang lain salah paham.
Hal lain yang harus diperhatikan serta diwaspadai ketika menjalin pertemanan di media sosial adalah mengenai informasi pribadi dan individu yang menjalin pertemanan denganmu. Karena minimnya komunikasi secara langsung yang dilakukan, sudah semestinya kamu meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan bocornya data diri pribadimu di internet.
Hal-hal kecil tapi penting seperti nama asli, tanggal lahir, dan foto diri seringkali dianggap remeh. Padahal, kalau sudah beredar di jagat internet, hal-hal tadi merupakan informasi amat penting yang bisa diakses oleh siapa saja. Ingat juga untuk tidak menyebarluaskan alamat rumah kepada orang lain dengan leluasa.
ADVERTISEMENT
Alangkah baiknya jika kamu tidak mudah percaya dengan orang lain, termasuk orang yang kamu temui di internet. Tidak semua orang berwatak jahat, tetapi bukan hal yang buruk juga untuk mencegah sesuatu yang tidak diinginkan untuk terjadi. Selamat menjalin pertemanan virtual!
(Andin Danaryati, mahasiswa Politeknik Negeri jakarta)