Konten dari Pengguna

Florence Nightingale, Sang Pelopor Perawat Modern

Andini Irdiana Putri
Nursing Student Of Airlangga University
17 Mei 2023 9:39 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Andini Irdiana Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Florence Nightingale. Foto: Getty Images/Hulton Archive
zoom-in-whitePerbesar
Florence Nightingale. Foto: Getty Images/Hulton Archive
ADVERTISEMENT
Perawat adalah seseorang yang bertugas dalam bidang kesehatan dengan memberikan asuhan keperawatan kepada pasien/klien yang sedang mengalami masalah kesehatan dan bertujuan untuk memberikan dorongan untuk dapat sembuh. Merawat merupakan tugas yang melekat pada perempuan, namun peran laki-laki juga dibutuhkan dalam keperawatan.
ADVERTISEMENT
Salah satu tokoh perawat yang menjadi pelopor perawat modern adalah Florence Nightingale. Florence lahir pada 12 Mei 1820 dan wafat pada 13 Agustus 1910. Florence Nightingale menjadi pelopor perawat modern pertama karena beliau dikenal sebagai perawat dan teoritis pertama yang memiliki. Florence juga dikenal dengan sebutan “The Lady Of The Lamp”.
Sebutan ini diberikan lantaran saat memberikan perawatan kepada pasukan perang dahulu, florence selalu membawa lampu sebagai penerangan.
Tekadnya untuk menjadi perawat sangat besar. Pada masa mudanya, Florence pergi untuk menerima pelatihan keperawatan selama 3 bulan di Kaiserwerth pada tahun 1847. Kemudian pada tahun 1853, ia belajar di Paris dengan Sister of Charity. Setelah menyelesaikan pelatihannya, Florence kembali ke Inggris untuk mengambil posisi pengawas rumah sakit.
Florence Nightingale. Foto: Getty Images/Hulton Archive
Ketika kembalinya Florence ke Inggris, para publik Inggris yang berterima kasih atas jasanya memberikan honorarium sebesar £4.500 kepada Florence, yang kemudian digunakan oleh Florence untuk mendirikan sekolah keperawatan pertama, yaitu Florence Nightingale Faculty Of Nursing, Midwifery & Palliative Care King’s College London, didirikan pada tahun 1860. Sekolah tersebut memberikan pelatihan-pelatihan pada calon perawat.
ADVERTISEMENT
Kontribusi yang diberikan Florence Ninghtingale sebagai pemberi asuhan keperawatan atau perawat adalah:
1. Mengidentifikasi peran perawat dan kebutuhan pasien
2. Menetapkan pekerjaan yang dihormati bagi perempuan
3. Mengenali dua komponen keperawatan kesehatan dan penyakit
4. Menyadari bahwa nutrisi penting untuk kesehatan
5. Menetapkan standar manajemen rumah sakit
6. Mendirikan pendidikan keperawatan
7. Percaya bahwa keperawatan terpisah dan berbeda dari kedokteran
Ilustrasi florence nightingale. Foto: ismailyildiz/Shutterstock
Keberhasilan Florence dalam mengembangkan dunia keperawatan, tak jauh dari visi pada pendiriannya. Konsep yang dikembangkannya menekankan pada lingkungan, yang kini dikenal dengan Environment Theory atau Teori Lingkungan. Menurut Florence, lingkungan berperan besar dalam menentukan kesehatan seseorang. Lingkungan yang dimaksudnya ialah:
1. Lingkungan Fisik (Physical Environment)
Lingkungan fisik merupakan dasar yang berhubungan dengan udara. Ruangan dan ventilasi harus bersih dan bebas dari debu, asap, bau-bauan. Tempat tidur pasien yang juga harus bersih, tidak lembab, dan tidak bau. Kemudian posisi tempat tidur juga harus diperhatikan agar mendapat cahaya yang cukup dari ventilasi dan jendela.
ADVERTISEMENT
2. Lingkungan Psikologi (Psychology Environment)
Lingkungan psikologi merupakan lingkungan yang harus dijaga, sebab kondisi buruk yang dialami oleh seseorang dapat menyebabkan stress dan menurunnya imun kesehatan. Stress juga dapat menyebabkan sakit fisik. Maka dari itu, emosi pasien harus dijaga.
3. Lingkungan Sosial (Social Environment)
Lingkungan sosial seringkali dihubungkan oleh hubungan antar manusia. Hubungan sosial antar manusia yang baik juga dapat memberikan hal positif bagi kesehatan begitu pun sebaliknya.
Komponen pada Teori Florence Nightingale meliputi:
1. Manusia
2. Sehat-sakit
3. Keperawatan
4. Lingkungan