Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Temanggung, Surga Tembakau di Antara Gunung Sumbing dan Sindoro
11 Januari 2023 14:06 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Andini Rahyu tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tentu beberapa dari kita sudah tidak asing lagi dengan Kota Temanggung, sebuah kota kecil yang terletak di antara Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro. Temanggung merupakan salah satu wilayah kabupaten di Jawa Tengah yang letaknya berbatasan dengan Kabupaten Magelang di sebelah selatan, Kabupaten Wonosobo di sebelah barat dan Kabupaten Semarang di sebelah timur.
ADVERTISEMENT
Meskipun namanya cukup familiar di telinga, tak banyak orang yang tahu bahwa Temanggung mendapat julukan lain karena hasil alamnya. Julukan itu adalah "Kota Tembakau".
Julukan ini tentunya tidak berlebihan apabila mengingat bahwa Temanggung merupakan kota penghasil tembakau terbesar dan terbaik di Indonesia. Letaknya yang berada di pegunungan menjadikan Temanggung cocok untuk ditanami tembakau. Tak heran jika banyak petani di Temanggung yang mengandalkan sektor pertanian sebagai sumber penghasilan mereka.
Namun, mata pencaharian mereka tidak semata-mata bergantung pada penanaman tembakau. Masih ada banyak tumbuhan lain yang bisa ditanam sebagai pilihan setelah mereka memanen tembakau, misalnya padi, cabai, jagung, dan tumbuhan lain yang cocok ditanam. Umumnya, area penanaman tembakau di Temanggung terletak di lereng Gunung Sumbing, Gunung Sindoro, dan Gunung Prau.
Masa panen raya tembakau biasanya terjadi pada bulan Agustus hingga Oktober. Akan tetapi tidak jarang para petani yang mengalami gagal panen, salah satu penyebabnya adalah iklim dan cuaca yang buruk. Hal ini karena penanaman tembakau memerlukan kondisi iklim dan masa penanaman yang tepat.
ADVERTISEMENT
Proses pengolahan tembakau membutuhkan waktu yang cukup lama, apalagi jika kondisi iklim dan cuaca yang tidak mendukung. Namun apabila harga tembakau sedang naik, meskipun butuh waktu lama, masa panen bagi para petani tembakau akan terasa sangat menyenangkan. Hal ini karena keuntungan dari hasil pemasaran tembakau menghasilkan cukup besar dibandingkan dengan tanaman-tanaman lain.
Pada saat masa panen, proses pertama yang akan dilakukan oleh petani tembakau adalah memisahkan daun tembakau sesuai warnanya. Setelah pemisahan daun selesai, proses selanjutnya yaitu pemotongan atau pengirisan daun tembakau menjadi tipis dan panjang. Proses ini sering disebut perajangan. Biasanya perajangan dilakukan menggunakan mesin. Namun ada juga beberapa petani yang melakukannya secara manual. Hasil proses perajangan diletakkan di atas rigen dengan bentuk tapai untuk memudahkan pengeringan dan penggulungan tembakau.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, proses pengeringan tembakau dilakukan di bawah sinar matahari secara langsung agar tembakau cepat kering. Pada proses ini tembakau harus dibolak-balik agar tingkat keringnya merata. Petani harus memperhatikan cuaca ketika akan menjemur tembakau karena apabila tembakau terkena hujan dan basah, tembakau akan busuk dan tidak dapat dijual.
Setelah tembakau kering secara merata, pada malam harinya dilakukan proses pengembunan yaitu tembakau yang telah dijemur dikeluarkan di alam terbuka selama semalam sampai dirasa cukup tekstur tembakau tidak terlalu keras. Setelah itu proses pengepakan, yaitu tembakau dimasukkan ke dalam keranjang dengan tembakau di gulung terlebih dahulu untuk memudahkan pengepakan. Biasanya berat satu keranjang mencapai berat 40-50 kilogram.
Biasanya setelah masa panen tembakau selesai, para petani akan menanam tanaman lain sebagai selingan sebelum menanam tanaman tembakau selanjutnya. Tanaman yang dapat dijadikan opsi yaitu seperti padi sebagai sumber pokok makanan, sayur-sayuran yang sekiranya cocok untuk ditanam di daerah tersebut, atau tanaman umbi-umbian yang nantinya dapat dijual seperti kentang, singkong, ubi jalar, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Para petani di Temanggung sangat memanfaatkan lahan pertanian yang ada untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka. Terlebih dengan cara menanam tembakau. Mata pencaharian mereka juga didukung oleh keberadaan pabrik-pabrik rokok terbesar di Indonesia seperti PT Djarum dan Gudang Garam.