Malapetaka Makanan Pedas

Andini Putri Nurazizah
Hai.. Namaku Andini Putri Nurazizah, biasa dipanggil Andini. Profesi sekarang adalah seorang mahasiswa aktif semerter 4 di Politeknik Negeri Jakarta
Konten dari Pengguna
20 Juni 2022 2:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Andini Putri Nurazizah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sambal untuk mekanan pedas/foto : pexel.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sambal untuk mekanan pedas/foto : pexel.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hujan rintik turun membasahi jalan, menghentikan aktivitas seorang wanita dari kesibukannya. Adalah Siva atau yang biasa dipanggil Pau, kini tengah memegang panci untuk membuat makanan. Mi rebus menjadi makanan andalan Pau ketika hujan melanda. Apalagi ditambah dengan irisan cabai membuat nafsu makan menjadi meningkat.
ADVERTISEMENT
Makanan pedas memang menjadi favorit bagi masyarakat Indonesia. Bahkan telah menjadi kebiasaan yang turun temurun, ada di setiap makanan tradisional daerah seluruh Indonesia. Begitu juga dengan Pau, menurutnya makanan pedas bisa membuat nafsu makannya meningkat.
Pau menambahkan, makanan Indonesia itu kaya akan rempah, yang sebagian rempah tersebut memiliki cita rasa pedas. Oleh karena itu kita sudah mengenal rasa pedas sedari kecil. Belum lagi dengan maraknya street food pedas, menjadi surganya tersendiri bagi pecinta pedas.
“Seperti makan sayur tanpa garam,” itulah perumpamaan yang Pau berikan jika sehari saja tidak makan pedas. Makanan tersebut akan terasa hambar di dalam mulutnya. Pun demikian Pau pernah mengalami pengalaman yang tidak mengenakan dengan kebiasaannya tersebut.
ADVERTISEMENT
Di hari itu, hujan juga melanda rumahnya membuatnya ingin makan pedas untuk sekedar menghangatkan tubuh. Mi rebus dengan 3 buah cabai rawit yang diulek menjadi makanan favoritnya ketika hujan melanda. Sambil menonton drama korea, Pau menikmati setiap mi yang masuk ke dalam mulutnya sampai mangkuk itu bersih tak bersisa.
Dirasa kurang, selepas hujan ia juga membeli jajanan cilor pedas yang dekat dari rumahnya. Dan lagi-lagi cilor itu habis dengan cepat dilahapnya. Kebiasaan makan tersebut berturut-turut ia lakukan hingga berhari-hari lamanya.
Hingga suatu ketika, Pau merasakan sakit perut yang luar biasa. Rasanya seluruh isi dalam perutnya terasa panas, sampai buang air besar terus menerus. Hal itu berlanjut hingga seminggu lebih.
Meskipun sakit perutnya hilang, tapi efek lemas masih Pau rasakan, belum lagi nafsu makannya jadi berkurang karena ia harus makan dengan makanan yang tidak pedas. dari kejadian tersebut, Pau jadi lebih selektif lagi dalam memilih makanan.
ADVERTISEMENT
Ia harus tau kapan waktu untuk makan pedas, dan mengatur porsi yang tepat, agar kejadian tersebut tidak terulang kembali. Dari kejadian itu, Pau juga menyoroti konten kreator YouTube yang membuat one chip challege dengan keripik pedas, yang dinilai membahayakan nyawa.
Menurutnya suka pedes itu boleh, tapi jangan jadi bodoh hanya untuk mendapat banyak viewers. Asalkan kita tahu waktu dan porsi yang sanggup untuk kita makan, menurutnya tidak apa-apa, tapi jangan jadi kebiasaan yang berlebihan.
ANDINI PUTRI NURAZIZAH/MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI JAKARTA