Pentingnya Pengenalan Musik bagi Anak-anak

Konten dari Pengguna
19 Maret 2020 16:38 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari andostobing tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi anak-anak bermain musik | foto: Reuters/Vladimir Stringer
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak-anak bermain musik | foto: Reuters/Vladimir Stringer
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bintang kecil di langit yang biru, amat banyak menghias angkasa…
ADVERTISEMENT
Pada hari minggu kuturut ayah ke kota, naik delman istimewa ku duduk di muka…
Meletus balon hijau…
Kita yang lahir di tahun 80-an pasti familier dengan lagu-lagu tersebut. Ketika itu, ekspos lagu anak-anak di tengah-tengah masyarakat cukup banyak, mulai dari lingkungan sekolah, keluarga, hingga media radio dan televisi. Bahkan bagi yang punya ketertarikan khusus akan dunia seni, terdapat cukup banyak pertunjukan operet atau drama musikal di Jakarta pada tahun 90-an hingga awal tahun 2000.
Ilustrasi musik menjadi bagian dari pikiran manusia | foto: Wikimedia Commons/Wuhuiru55

Pengembangan Kurikulum Musik di Sekolah

Hasil penelitian menunjukkan dampak positif musik bagi anak-anak. Para ahli psikologi menyimpulkan musik dapat membantu perkembangan motorik, bahasa, sosial, kognitif, dan kemampuan akademis. Selain itu, musik juga dapat menunjang proses pendidikan anak sebagai saluran untuk mengekspresikan dirinya yang diungkapkan melalui perasaan dan emosi.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Indonesia melalui Kurikulum 2013 sebenarnya telah memiliki kurikulum pendidikan musik dalam pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan (SBK) dengan alokasi waktu 4 jam seminggu, namun lebih banyak teori dibanding praktik. Persepsi masyarakat kita masih menganggap pendidikan musik sebagai ekstrakurikuler, hobi, yang berdampak pada minimnya fasilitas penunjang seperti alat musik bahkan tenaga pengajar yang belum bisa dipenuhi di semua sekolah.
Contoh kegiatan pengenalan alat musik perkusi bagi anak-anak berusia 5 tahun ke atas yang digagas oleh International School of Music, Finlandia | foto: ismfinland.org
Bila kita bandingkan dengan negara lain seperti Swedia dan Finlandia, pemerintahnya telah menyubsidi pendidikan musik berkualitas tinggi di sekolah sejak tahun 1940an. Prinsip Swedia adalah belajar musik bukan untuk menjadi musisi, tetapi mengajak siswa untuk berbagi dalam budaya dan penciptaan budaya, sekaligus menciptakan kontrol sosial.

Lagu dan Lirik di Dalam Sebuah Musik

Sisi lainnya dari musik adalah pengenalan lagu dan lirik. Sudah lama rasanya kita tidak melihat lagu dengan genre anak-anak di Indonesia. Bahkan pada ajang pencarian bakat di televisi, anak-anak yang ikut serta seperti “dipaksa” menyanyikan lagu bertemakan kehidupan orang dewasa, yang lebih awam didengar oleh masyarakat banyak.
ADVERTISEMENT
Banyak penelitian menunjukkan keterkaitan antara lirik lagu dengan perilaku seseorang. Sebuah penelitian oleh American Academy of Pediatrics (AAP) tahun 2009 menyimpulkan bahwa lirik menjadi semakin eksplisit dalam penggunaan referensi terhadap narkoba, seks, dan kekerasan selama bertahun-tahun, terutama dalam genre tertentu. Lirik dari beberapa genre musik, seperti rock, heavy metal, rap, dan genre baru yang muncul seperti reggaeton, diketahui memiliki topik seperti pergaulan seksual bebas, kematian, pembunuhan, bunuh diri, dan penyalahgunaan narkoba. Di samping itu, preferensi remaja untuk jenis musik tertentu dapat dikorelasikan atau dikaitkan dengan perilaku tertentu.
Dunia tentunya takjub saat Mozart menciptakan komposisi pertamanya tahun 1761 saat ia masih berusia 5 tahun. Begitu juga Beethoven yang mempublikasikan karya musiknya sebelum berusia 12 tahun. Tentunya standar ini begitu tinggi dan sulit dibayangkan komposer sekelas mereka masih akan lahir di era milenial ini. Namun tentu kita yang peduli akan musik dan anak-anak dapat berkontribusi sejak dini bagi pengembangan musik yang sesuai dengan kelompok usianya. Sebagai contoh, para orang tua dapat mengenalkan kembali lagu anak-anak yang sudah familier tadi, atau bahkan lagu anak-anak mancanegara, yang berisi lirik positif dan bersahabat.
ADVERTISEMENT
Dampingilah selalu anak-anak ketika mereka memilih lagu, apabila diperlukan gunakan mesin pencari internet untuk melihat dan mengetahui arti lirik lagu dengan lengkap. Terakhir, apabila dimungkinkan, perkenalkan instrumen musik kepada anak-anak sejak dini, jangan dipaksa tetapi lakukan dalam suasana ceria seperti ketika mereka bermain.
Ilustrasi bermusik di tengah-tengah keluarga | foto: pixabay/ArtsyBee
Saya ingin menutup artikel ini dengan sebuah kutipan dari Plato: